Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Ungkap Olahraga yang Ampuh untuk Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 16/12/2018, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki berat badan ideal adalah impian banyak orang.

Sayangnya, -bagi beberapa orang, meski berbagai jenis olahraga telah dilakukan, mereka masih saja merasa kesulitan untuk menurunkan berat badan.

Namun, ternyata hal itu tak perlu dikhawatirkan.

Sebuah penelitian telah mengungkap, bahwa hanya ada satu olahraga yang dapat meningkatkan metabolisme dan, efeknya bertahan hingga dua hari.

Riset dilakukan oleh peneliti dari UT Southwestern Medical Center dengan mempelajari efek olahraga di otak, khususnya dua jenis neuron.

Neorun tersebut adalah neorun POMC dan NPY/ AgRP. Neuron POMC terkait dengan berkurangnya nafsu makan, menurunkan kadar glukosa darah, dan meningkatkan pembakaran energi.

Baca juga: Ingin Turun Berat Badan? Tak Cukup Hanya Jalan Kaki

Sementara itu, Neuron NPY/ AgRP terkait dengan peningkatan nafsu makan dan perlambatan metabolisme.

Riset dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai subjek penelitian.

Tikus-tikus itu menjalani pengukuran aktivitas sirkuit otak saat mengikuti berbagai rejimen olahraga selama 10 hari.

Hasilnya, satu jenis olahraga, yang terdiri dari tiga set treadmill selama 20 menit dapat meningkatkan aktivitas neuron POMC, dan menghambat neuron NPY/ AgRP hingga dua hari.

Tentu saja, dengan melakukan latihan ini konsisten setiap hari, efek postif pada neuron akan berlangsung lebih lama.

"Tidak perlu banyak latihan untuk mengubah aktivitas neuron ini," kata Kevin Williams, ahli saraf di UT Southwestern.

Menurut dia, riset ini dapat menjadi jalan keluar bagi mereka yang masih bingung menentukan jenis olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan.

Bahkan, melakukannya secara semi intensif juga mampu menuai manfaat yang dapat bertahan selama berhari-hari.

Baca juga: Pentingnya Rutin Menimbang Berat Badan

Olahraga jenis ini terutama berlaku untuk mengontrol gula darah yang berhubungan dengan metabolisme glukosa.

William pun menyebut, menerapkan olahraga yang telah teruji membuat kita merasa kenyang lebih lama hingga enam jam karena neuron yang diaktifkan.

"Penelitian ini tidak hanya untuk meningkatkan kebugaran," papar William.

Menurut dia, riset ini mampu memberi pemahaman yang lebih baik tentang pemahaman antara hubungan saraf dan olahraga.

Hal ini dapat berpotensi membantu sejumlah kondisi yang dipengaruhi oleh regulasi glukosa.

Baca juga: 6 Kesalahan dalam Diet Keto yang Bikin Berat Badan Tak Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com