Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamu Jarang Bergerak? Cobalah "Camilan" Naik-Turun Tangga

Kompas.com - 12/02/2019, 15:24 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Naik tangga terasa berat bagi sebagian orang. Tapi sadarilah, naik tangga bahkan tidak sampai memakan waktu satu menit, bukan?

Kendati sangat singkat, naik-turun tangga ternyata mampu berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan.

Menurut sebuah studi terbaru dari McMaster University, stair climbing atau naik tangga secara cepat, meskipun hanya beberapa menit, bisa meningkatkan kebugaran kardiorespiratori.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti merekrut 24 dewasa muda yang biasa duduk terus menerus.

Partisipan tersebut direkrut untuk mengetahui efek dari olahraga sampingan seperti naik-turun tangga terhadap puncak asupan oksigen.

Ini adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menentukan kapabilitas aerobik pada olahraga intensif.

Baca juga: Demi Hobbs and Shaw, The Rock Diet dan Latihan Intensif

Hal ini demi mematahkan alasan semua orang untuk tidak berolahraga, yaitu karena tidak ada waktu.

Para peneliti menugaskan separuh partisipan untuk menjalankan program intervensi naik-turun tangga.

Sementara, sisanya tidak melakukan latihan tersebut.

Mereka yang berada pada kelompok pertama kemudian melakukan sprint tiga kali sebanyak tiga kali setiap hari, tiga kali seminggu, selama enam minggu.

Sprint tersebut setidaknya diselesaikan dengan jarak satu jam antar-sesi, dan melibatkan pemanasan dinamis.

Pemanasan itu antara lain,  10 jumping jacks, 10 air squats dan 5 lunges di setiap ujung tangga sebelum berlari.

Pada akhir minggu keenam, kelompok yang melakukan olahraga selingan tersebut memiliki catatan performa yang lebih baik ketika melakukan tes bersepeda.

Mereka pun menunjukkan tingkat kebugaran kardiorespiratori yang lebih tinggi, dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

Baca juga: Cukupkah Bakar Lemak Cuma Andalkan Kardio?

Para peneliti mencatat, pemanasan yang dilakukan juga bisa jadi memiliki peran terhadap aspek kebugaran, karena dinilai sebagai efek latihan kekuatan kaki.

Namun, apakah olahraga selingan ini akan memberikan dampak kebugaran yang efektif bagi orang-orang yang sudah rajin berolahraga?

Olahraga selingan adalah cara yang baik untuk mulai menjadi sehat.

Namun, menurut pemimpin studi Martin Gibala, kamu mungkin tidak akan mendapatkan manfaat yang sama jika kamu memang sudah sangat aktif.

"Namun, olahraga selingan ini bisa menjadi bentuk aktivitas 'pemeliharaan preventif' yang efektif," kata Kepala Departemen Kinesiologi di McMaster University itu.

Baca juga: Countercyclical-nya Kesehatan Itu Upaya Promotif dan Preventif

"Dengan kata lain, aktivitas ini cukup bisa menjaga kebugaran, tapi tidak meningkatkannya."

Menurut dia, strategi para peneliti mengenai naik-turun tangga adalah "camilan" olahraga yang ideal bagi mereka yang jarang bergerak.

"Naik-turun tangga secara metabolik lebih berat daripada jalan cepat."

"Ini juga menstimulasi stres yang lebih besar terhadap sistem kardiorespiratori, yang mana akan memberikan respons yang lebih besar pula," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com