Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2019, 15:03 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Penting untuk mengonsumsi lebih sedikit kalori, namun bukan berarti kamu harus memangkasnya dalam jumlah ekstrem, apalagi berhenti mengonsumsi kelompok makanan makro.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa kita perlu mengurangi asupan gula dan lemak-lemak tidak sehat, seperti lemak trans.

3. Olahraga cukup

Olahraga rutin penting bagi penurunan berat badan.

Sebuah studi dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise menemukan, sedikitnya kita melakukan aktivitas fisik selama 225-420 menit setiap minggunya, untuk penurunan berat badan yang efektif.

Penting pula untuk menjaga level dan intensitasnya dalam periode yang panjang.

Menggabungkan beberapa jenis olahraga juga bisa berdampak pada penurunan berat badan.

Secara garis besar, ada dua tipe olahraga, yaitu aerobik dan anaerobik.

Aerobik atau olahraga ketahanan melibatkan aktivitas fisik berkelanjutan dan berulang menggunakan kelompok otot-otot besar, seperti lengan dan kaki.

Contoh olahraga aerobik adalah jogging dan bersepeda.

Sementara, olahraga anaerobik melibatkan aktivitas fisik yang cenderung lebih pendek dan intensif, seperti latihan beban berat, dan sprint.

Olahraga aerobik bergantung pada suplai oksigen untuk diubah menjadi energi, sedangkan olahraga anaerobik menerima semua energi lewat cadangan glukosa dalam otot.

Kedua jenis olahraga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan secara umum, namun masih menjadi perdebatan jenis olahraga mana yang paling bermanfaat untuk penurunan berat badan.

Baca juga: Berkat Aplikasi, Pria Ini Turunkan Berat Badan Hampir 181 Kilogram

Menurut American College of Sports Medicine, olahraga aerobik yang dilakukan sendiri memiliki dampak langsung terhadap penurunan berat badan.

Hal ini tidak akan terjadi jika kita hanya melakukan olahraga anaerobik.

Olahraga anaerobik bisa membangun otot dan membakar lemak, namun karena berat otot lebih berat daripada lemak, maka kemungkinan tidak akan ada pengurangan berat badan.

Meski begitu, olahraga anaerobik bisa mengubah lemak tubuh menjadi otot.

Hanya saja karena otot lebih berat daripada lemak, maka penurunan berat badan akan cenderung lebih sedikit, daripada ketika kita hanya melakukan olahraga aerobik.

Olahraga anaerobik, seperti latihan beban, juga bisa meningkatkan angka metabolik basal. Artinya, efek yang dihasilkan akan lebih lama.

Kombinasi olahraga aerobik dan anaerobik bisa menjadi metode yang terbaik untuk menurunkan berat badan.

4. Minuman bergula

Konsumsi terlalu banyak minuman bergula bisa mencegah penurunan berat badan.

Penelitian menunjukkan, jumlah gula yang dikonsumsi sangat memengaruhi kenaikan berat badan. Namun, gula yang dimaksud secara spesifik berkaitan dengan minuman-minuman manis.

Kebanyakan minuman bergula tinggi kalori.

Tidak seperti makanan tinggi kalori, minuman tinggi kalori seperti ini tidak mengenyangkan dan memberikan jumlah energi yang cukup untuk tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com