Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Benang Project", Kebaikan "Modest Fashion" untuk Kemanusiaan...

Kompas.com - 10/05/2019, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, modest fashion Tanah Air mengalami perkembangan pesat.

Sejumlah desainer busana modest pun sudah melebarkan sayap ke kancah internasional.

Namun, fesyen idealnya tidak hanya untuk menunjukkan keindahan (fashion for good), tetapi juga berguna bagi kemanusiaan. Apalagi, jika bicara mengenai modest fashion.

Hal inilah yang menjadi perhatian khusus bagi seorang Franka Soeria, modest fashion expert sekaligus Founder #Markamarie.

Menurut Franka, parade modest fashion idealnya memiliki nilai yang lebih mendalam, alih-alih hanya memertunjukkan sisi glamor dunia fesyen saja.

"Modest fashion glamor sudah enggak zaman, yang zaman adalah ketika kita bisa melakukan kebaikan lewat fashion."

Hal itu diungkapkan Franka seusai konferensi  pers Bekraf-Modest Fashion Founders Fund (MFFFund) di Plaza Indonesia, Kamis (9/5/2019) kemarin.

Baca juga: Perjalanan 10 Tahun Kami, dari Aksesori hingga Busana Modest...

Salah satu proyek fesyen yang tengah dijalankannya bersama UNHCR adalah "Benang Project".

Melalui program tersebut, #Markamarie membuka pelatihan fesyen bagi para pengungsi yang berada di Indonesia.

Saat ini, total pengungsi yang ada di Indonesia mencapai lebih dari 14.000 orang.

Program ini sekaligus menumbuhkan kepedulian di kalangan masyarakat, sebab para pengungsi seolah tak bisa melakukan apa pun.

Mereka tidak bisa bekerja dan tidak bisa pula meminta-minta.

 

Koleksi kolaborasi #Markamarie dan Rhani yang ditampilkan pada peresmian MFFFund di Plaza Indonesia, Kamis (9/5/2019).Dok. Bekraf-MFFFund Koleksi kolaborasi #Markamarie dan Rhani yang ditampilkan pada peresmian MFFFund di Plaza Indonesia, Kamis (9/5/2019).
Dari 50 orang, Franka menyeleksi tujuh pengungsi yang kemudian belajar fesyen bersama dengan dia.

"Enterpreneur seperti kita, kalau punya usaha, you can also do your part. Tolong satu refugee, setiap training kan dikasih uang."

"Tapi aku kan enggak punya investor, dan punya keterbatasan jadi cuma bisa ambil tujuh orang," tutur dia.

Dalam pelatihan "Benang Project" termasuk mengasah kemampuan mendesain, membuat pola, menjahit, menciptakan merek, dan teknik pemotretan.

Mereka juga diajari bagaimana menggelar pergelaran busana.

Baca juga: Mengenal Modest Fashion, Tren Busana yang Menutupi Bentuk Tubuh

Karya-karya pakaian mereka kemudian dipertunjukkan di beberapa kota di sejumlah negara, yakni Jakarta, Paris, Turki, dan Dubai.

 

Koleksi kolaborasi #Markamarie dan Rhani yang ditampilkan pada peresmian MFFFund di Plaza Indonesia, Kamis (9/5/2019).Dok. Bekraf-MFFFund Koleksi kolaborasi #Markamarie dan Rhani yang ditampilkan pada peresmian MFFFund di Plaza Indonesia, Kamis (9/5/2019).

Franka merasa sangat bahagia ketika Princess Basma bint Talal dari Yordania mendatanginya dan menyampaikan keinginan untuk menjalankan "Benang Project" demi membantu pengungsi di negaranya.

Kemungkinan proyek itu akan dimulai pertengahan tahun ini, setelah batal menyasar Dubai Modest Fashion Week, Maret lalu.

Selain Dubai, kerabat Franka dari Bangladesh pun mengungkapkan hal serupa.

"Jadi, kita tidak pernah tahu siapa yang kita pengaruhi ketika kita berbuat baik," kata Franka.

Baca juga: Dian Pelangi dan Itang Yunasz Bawa Modest Wear ke New York

Di antara para pengungsi yang terlibat dalam "Benang Project", ada beberapa yang sangat berminat melanjutkan karirnya di dunia fesyen. Misalnya, menjadi seorang desainer.

"Jadi aku bilang, modest fashion bukan cuma sekadar menutup, tapi fashion for good. Apa yang modest fashion bisa lakukan untuk kemanusiaan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com