- Mood berantakan. Kadang kita merasa sangat stres, semangat, berubah-ubah, sedih, depresi, hingga cemas. Itu bisa menjadi tanda lainnya dari olahraga berlebihan. Hal itu terjadi karena tubuh kelelahan, keseimbangan hormon dan kesehatan mental mulai terkorbankan.
- Perubahan hormon, seringkali disertai rasa nyeri dan membuat kita sulit tidur nyenyak selama tujuh jam atau lebih. Kelelahan adalah efek samping lainnya. Kurang energi datang dari tingginya level kortisol (hormon stres) dalam tubuh.
- Mudah sakit. Kebanyakan olahraga seringkali mengganggu sistem imun seseorang. Membuat kita cenderung mudah sakit setiap kali terserang virus. Olahraga dalam keadaan sakit bisa membuatnya semakin parah, sehingga kita perlu istirahat.
- Olahraga menyebabkan peradangan dan ketika tidak disertai waktu pemulihan yang cukup, tidak ada waktu untuk memulihkan peradangan, sakit dan cedera itu. Sehingga seringkali kita merasa lebih sakit dari biasanya.
- Bagi wanita, olahraga berlebihan dan diet ekstrim dapat mengganggu siklus menstruasi.
- Kehilangan massa otot. Cobalah cek komposisi tubuhmu, misalnya di gym, untuk mencari tahu apakah kita kehilangan lemak atau otot. Jika yang berkurang adalah massa otot, maka kemungkinan kita sudah berolahraga berlebihan dan tidak memberikan waktu pemulihan yang cukup bagi tubuh.
Baca juga: Bugar di Usia 50 Tahun, Inilah Pola Makan Jennifer Aniston
Mencegah overtraining
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah olahraga berlebihan? Ada banyak hal yang bisa dilakukan.
Menurut Cosgrove, hal itu dimulai dengan memberlakukan program latihan yang menyertakan hari pemulihan.
"Setiap orang harus memiliki setidaknya satu hari bebas dari olahraga, namun beberapa orang lainnya mungkin tetap butuh jalan kaki ringan pada hari tersebut," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.