Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2019, 09:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Menjaga asupan protein sangat penting. Sejumlah studi menunjukkan bahwa menjalani pola makan tinggi protein bisa membantu menjaga massa otot dan meningkatkan metabolisme.

Protein juga menjaga kita tetap kenyang ketika menjalani proses penurunan berat badan, serta mereduksi rasa lapar.

"Makan cukup protein ketika ingin menurunkan berat badan sangatlah penting jika ingin menjaga massa otot," kata ahli gizi teregistrasi, Nichola Ludlam-Raine.

Kita disarankan mengonsumsi sekitar 1,6 kilogram protein per kilogran berat badan.

Konsumsi protein dibarengi dengan latihan ketahanan akan membantu menjaga massa otot dan rasio metabolik, hal-hal yang diperlukan untuk tubuh membakar kalori.

"Pencernaan protein juga membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak, dan membantu membuat kita merasa kenyang," kata dia.

Rachel tak menghitung secara detail konsumsi makronutriennya.

Namun, ia mencoba mengonsumsi setidaknya 1,5 kilogram protein per berat badannya setiap hari.

Hal itu membuatnya tidak tersiksa karena ada banyak makanan enak mengandung protein, seperti Greek yogurt.

5. Jangan takut dengan lemak

Makan lemak penting bagi kesehatan secara umum. Semua makronutrien -karbohidrat, protein dan lemak- harus disertakan dalam pola makan sehari-hari secara seimbang.

Kekurangan salah satunya akan membuat fungsi tubuh tak berjalan maksimal. Asam amino esensial dan asam lemak harus dikonsumsi, karena mereka tidak bisa dibuat oleh tubuh.

Baca juga: Renang dan Lari, Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?

"Lemak penting karena akan membantu memerlancar fungsi hormonal, penyerapan vitamin A,D,E,K serta membantu menjaga hati dan pembuluh darah tetap sehat," kata Ludlam-Raine.

Namun, tipe lemak yang harus diutamakan adalah lemak tak jenuh yang bisa kita temukan pada sayur-sayuran, seperti minyak zaitun, alpukat, kacang dan biji-bijian, hingga ikan.

5. Memangkas soda

Tinggal di London dalam waktu lama membuat Rachel terbiasa minum banyak minuman bersoda karena alasan sosialisasi.

Awal tahun ini adalah pertama kalinya ia tidak minum dan merasa dirinya lebih baik.

Ia juga yakin memangkas konsumsi soda menjadi hal penting dalam penurunan berat badannya, termasuk alkohol.

Tidak hanya karena tinggi kalori, tapi ketika minum alkohol kita akan cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan padat energi saat sedang minum.

Namun, bukan berarti kita harus berhenti minum sama sekali. Bagi Rachel, minum masih diperbolehkan sesekali asal tidak berlebihan.

"Jika kamu suka, jangan berhenti meminumnya demi pola hidup yang berkelanjutan. Tapi jika kamu bisa menguranginya, itu akan sangat membantu," ujar dia.

6. Jangan berpatok pada timbangan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com