Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2019, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Menurut dia, bisa saja pihak toko menyimpan stok tabir surya atau krim pelindung matahari yang dijualnya dalam gudang atau ruangan yang panas.

"Pada saat itu, bahan aktif mungkin sudah rusak," tambah dia.

Oleh karena itu, kita harus menggantinya setiap bulan jika sering menggunakannya.

Tapi jika tak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, simpanlah tabir surya di tempat yang sejuk dan kering.

Tulis tanggal kapan kita membeli dan membuka kemasan, untuk mengingat kapan waktu untuk menggantinya.

Selain itu, tidak semua bahan yang digunakan untuk membuat krim pelindung matahari memiliki tingkat ketahanan yang sama.

Ada tabir surya bebasis mineral atau kimia, di mana keduanya di tambahkan dispersan agar membantu penyebaran formula ke kulit secara lebih merata.

Tapi, bahan-bahan ini dapat terdegradasi seiring waktu dan menyebabkan perubahan tekstur atau keefektifan yang tidak merata.

Jika pengawet dalam tabir surya tidak berfungsi karena rusak, bakteri dapat tumbuh di dalam botol yang dapat menyebabkan ruam dan jerawat.

Tabir surya berbahan dasar mineral, titanium, dan seng biasanya tidak akan terdegradasi, tetapi zat penstabil lain yang ditemukan dalam botol tetap akan mengalami degradasi.

Baca juga: Apakah Astronot Perlu Tabir Surya?

Jika tabir surya berbasis mineral telah menurun kualitasnya, tekstur tabir surya mungkin akan terasa seperti pasir atau mengandung sedikit kerikil dalam formula.

Sering kali, jenis tabir surya yang sudah kadaluwarsa ini tidak dapat menyatu atau meresap ke dalam kulit.

Sementara itu, tabir surya berbasis kimia cenderung menjadi lebih buruk, terutama jika disimpan di tempat yang terkena sinar matahari.

Dua bahan aktif yang ditemukan dalam tabir surya berbasis kimia - avobenzone dan octinoxate - adalah bahan yang paling tidak stabil.

Jika teroksidasi, saat digunakan akan menyebabkan dermatitis kontak alergi, yang terlihat seperti sengatan matahari yang melepuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com