“Kelima artikel ini akan di-launching saat event berlangsung, dengan harapan dapat menjaring customer internasional seluas-luasnya,” tutur Adit.
Adit mengatakan, terpilihnya Niion menjadi simbol kebangkitan perusahaannya setelah mengalami patnership breakup tahun 2014, yang menyebabkan kerugian materil besar.
Di tahun selanjutnya, 2015, Niion kembali merugi karena gagal konsep yang menyebabkan penolakan pasar.
Baca juga: Cerita Sukses Merek Bandung PMP Jadi Koleksi Outlet Dunia
Belum lagi, Niion mengalami patner scam yang mulanya empat orang, tersisa dua, yakni Adit Yara dan Rangga Yuzar.
Di tahun keenamnya, Niion terus kembali bangkit dengan koleksi terbarunya, tadi.
Lewat koleksinya ini, Niion terpilih mengikuti event bergengsi Agenda Show Las Vegas.
Delapan merek lain yang dibawa ke Las Vegas antara lain Annas Tribe, KoolaStuffa, dan Reinkarnasi untuk produk streetwear.
Sedangkan, Pot Meets Pop (PMP), Elhaus, dan Monstore, kembali menjadi perwakilan Indonesia di di Liberty Fairs, untuk produk fesyen pria kontemporer, bersama satu peserta lain, Bluesville.
Baca juga: Ide Patchwork Elhaus dari Indonesia Tarik Perhatian Urban Outfitters
Kembalinya Bekraf untuk kedua kalinya di event Agenda Show sendiri mengulang keberhasilan sejumlah peserta tahun lalu.
PMP dan Elhaus misalnya, mendapatkan kontrak pembelian serta kerja sama dengan Urban Outfitters, perusahaan ritel multi-nasional di bidang lifestyle.
Baca juga: 3 Brand Streetwear Indonesia Mendunia, Isi Koleksi Urban Outfitters
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.