KOMPAS.com – Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengeluarkan data yang menyebut, penyakit kardiovaskular sebagai penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia.
Salah satu penyakit kardiovaskular --yang adalah penyakit yang terkait dengan jantung dan pembuluh darah, adalah serangan jantung.
Meski memiliki gejala, serangan yang muncul kerap datang mendadak, dan hanya menyediakan waktu yang amat sempit untuk upaya penyelamatan.
Kabar terbaru datang dari ajang lomba lari internasional Maybank Marathon Bali 2019 atau Bali Marathon, yang digelar pada Minggu (8/9/2019) di Gianyar dan Klungkung, Bali.
Baca juga: Peserta asal Jepang Meninggal, Panitia Maybank Marathon Ucapkan Belasungkawa
Salah satu peserta lomba berkebangsaan Jepang, Atsushi Ono sempat dilarikan ke rumah sakit karena ambruk di tengah usahanya menyelesaikan lintasan sepanjang 42,195 kilometer.
Peserta dengan nomor BIB 1117 ini jatuh dan pingsan di dekat Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, sekitar pukul 09.15 Wita, atau sekitar 4,5 jam setelah bendera start dikibarkan.
Dia lalu dilarikan ke rumah sakit RSU Kasih Ibu Saba, Gianyar. Namun sayang, nyawa lelaki berusia 53 tahun itu tak tertolong.
Pihak RS menyatakan Ono mengalami cardiac arrest.
Baca juga: Kenali Cardiac Arrest, Penyebab Tewasnya Satu Pelari di Bali Marathon
Dokter spesialis jantung RS Siloam Karawaci, Tangerang, dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K), M. Kes menyebut, cardiac arrest atau henti jantung bisa disebabkan oleh banyak hal.
Namun, kata dia, sebagian besar kasus cardiac arrest disebabkan karena serangan jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.