Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2020, 16:39 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Seorang peneliti masalah obesitas di Sydney, Australia, Dr Nick Fuller menguraikan enam langkah kunci untuk menurunkan berat badan yang sehat bagi wanita.

Fuller menggunakan pendekatan Interval Weight Loss yang berbasis pada bukti.

Dalam buku barunya, Interval Weight Loss for Women, Fuller memotong perdebatan dan menyajikan enam prinsip utama di balik penurunan berat badan yang sehat, dan berkelanjutan untuk wanita.

"Kaum perempuan dibombardir dengan informasi tentang diet terbaru - dari keto ke atkins, paleo ke dukan dan banyak lagi."

"Padahal, diet yang paradoks dapat mengakibatkan penambahan berat badan, apalagi tidak didasarkan pada studi ilmiah."

Baca juga: Mau Turunkan Berat Badan, Berapa Banyak Harus Makan Sayuran?

Demikian penuturan Fuller yang berkarya di Boden Collaboration University of Sydney untuk Obesitas, Gizi, Olahraga, dan Gangguan Makan, yang berbasis di Charles Perkins Center.

“Ada banyak alasan mengapa wanita malah bertambah berat badan, bahkan saat melakukan upaya diet, atau mungkin juga karena minum pil."

"Bisa juga karena berjam-jam duduk di tempat kerja, atau saat fase kehamilan, atau menjelang menopause dan efek umum umum dari penuaan."

"Tapi ada juga cara sederhana untuk mengatasi perangkap dan rintangan umum tersebut, untuk membantu kamu mengambil kembali kontrol tubuh," kata Fuller.

Fuller lantas menyajikan enam langkah utama penurunan berat badan dengan interval untuk mendukung wanita yang ingin susut dan kemudian mempertahankan kondisinya.

1. Evolusi tak dapat dilawan

“Dengan menggunakan metode penurunan berat badan dengan interval, setiap bulan kedua orang beristirahat dari penurunan berat badan, dan sebaliknya fokus pada mempertahankan berat badan mereka saat itu,” kata Fuller.

"Ini membantu tubuh untuk mengkalibrasi ulang ke 'set point' yang baru diturunkan - untuk menyambut penurunan berat badan lanjutan, daripada melawan diri sendiri dan menahan penurunan berat badan."

Baca juga: Liz Turunkan Berat Badan dari 159 Kg Jadi 68 Kg, Simak 6 Tips-nya

2. Kembali ke alam

Fuller mengatakan, konsep yang dia tawarkan mengajarkan orang untuk mengatasi kecanduan makanan, dan juga ketidakmampuan untuk mengatakan 'tidak' pada makanan favorit.

Juga, bagaimana melatih kembali otak untuk kembali mengandalkan camilan alami.

"Ini adalah makanan yang ditemukan dalam keadaan alami mereka, yang melepaskan respons kesenangan yang sama di otak, seperti makanan olahan dan makanan cepat saji," kata dia.

3. Makan beragam

Tidak ada makanan yang dihilangkan pada skema penurunan berat badan interval.

"Kamu akan makan lebih banyak makanan daripada biasanya, dengan fokus mengonsumsi berbagai makanan termasuk yang banyak ditakuti, seperti karbohidrat, kacang-kacangan, dan susu," sebut dia.

Baca juga: Diungkap, Rahasia Perut Rata Bella Hadid Meski Doyan Makan

4. Gunakan sumpit

Fuller menganjurkan orang-orang duduk di meja makan, dan menggunakan sumpit untuk makan malam. Hal ini mendorong orang makan lebih lambat.

"Sarapan juga harus menjadi santapan terbesar kamu setiap hari, dan makan malam menjadi yang terkecil.  Kamu juga harus berusaha untuk makan secara teratur," sebut dia.

5. Bergerak

Masukkanlah aktivitas ke dalam rutinitas harian. "Variasi dalam jenis olahraga yang kamu sukai juga dianjurkan."

"Sama halnya dengan olahraga berbulan-bulan untuk penurunan berat badan," kata dia lagi.

Baca juga: Hati-hati, Cahaya Biru Buat Nafsu Makan Makin Tinggi

6. Tidak ada cahaya biru setelah senja

Gunakan malam hari untuk mengerjakan daftar 'hobi' atau kegiatan konstruktif yang mencegah makan tanpa pikiran.

"Yang penting, matikan semua teknologi setelah senja - termasuk menghapus semua bentuk teknologi dari kamar tidur - kualitas tidur yang baik sangat penting," tegas Fuller.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com