KOMPAS.com - Ketika pertama kali Jennifer Lopez muncul di dunia hiburan di tahun 90an, sosok tubuh yang sangat kurus menjadi shape yang paling populer.
Model seperti Kate Moss menjadi amat masyur kala itu. Di sisi lain, banyak brand dunia pun memercayakan produk mereka kepada model yang "ultra-ramping".
Demikian pula dengan dunia film, banyak aktris di masa itu yang populer dan memiliki tipe tubuh sejenis. Sebutlah Cameron Diaz dan Sandra Bullock.
Baca juga: Tanpa Riasan di Wajah, J.Lo Tetap Cantik dengan Kulit Berkilau...
View this post on Instagram
Selama bertahun-tahun, J.Lo -demikian Jennifer Lopez biasa disapa, berjuang menentang stereotip tersebut.
Dia terlihat bekerja untuk menciptakan "ciri khas" tersendiri di Hollywood.
Dia menjadi ratu komedi romantis, lewat sederet film seperti The Wedding Planner, Maid in Manhattan, dan Monster-In-Law.
Kini, -mungkin layak jika Jennifer Lopez disebut sebagai pahlawan bagi para perempuan bertubuh "curvy".
Baca juga: Rambut Baru J.Lo, Perpaduan Gaya Asimetris dan Ikal Alami
Kendati demikian, pencapaian J.Lo hingga ke titik itu tentu bukan persoalan mudah. Dia menjalani rutinitas kebugaran yang sangat sulit.
Tak semua orang bisa menjalani itu, karena dibutuhkan komitmen yang ketat dan kekuatan yang mungkin hanya dimiliki "wanita super" macam J.Lo.
View this post on Instagram
Dilaporkan, untuk mempertahankan bentuk tubuhnya, J.Lo memilih olahraga sebagai menu pembuka di awal hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.