Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Datang Lagi, Waspadai Munculnya Penyakit-penyakit Ini

Kompas.com - 25/02/2020, 20:35 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Banjir Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia menyebabkan banyak orang harus mengungsi. Saat banjir menyerang, seseorang akan menjadi lebih rentan terkena penyakit-penyakit tertentu karena kondisi lingkungan yang buruk.

Kontak tubuh dengan air yang tercemar akan meningkatkan risiko kita mengalami infeksi pada luka terbuka, dermatitis, konjungtivitis, dan infeksi telinga, hidung, tenggorokan.

Banjir seperti yang terjadi di Jakarta dapat meningkatkan penyebaran dari penyakit menular, terutama yang penyebarannya melalui air, seperti:

1. Demam Tifoid

Penyakit ini sering dialami pada anak-anak maupun dewasa. Demam tifoid disebabkan oleh infeksi dari bakteri Salmonella typhi.

Penyebarannya terjadi lewat makanan dan air. Pada sebagian besar kasus, kontaminasi terjadi lewat air yang diminum dan sanitasi yang buruk.

Gejala yang menunjukkan seseorang terkena penyakit ini, yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, dan diare atau konstipasi (sulit buang air besar).

Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti perdarahan saluran cerna atau perforasi (terbentuk lubang) pada usus hingga menyebabkan kematian.

Rutin mencuci tangan dan menghindari air yang terkontaminasi dapat mencegah kita mengalami penyakit ini saat air.

Baca juga: Jadi Korban Banjir, Waspadai Gejala 5 Penyakit Berikut

2. Kolera

Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri kolera yang menyebar lewat air minum dan makanan yang dikonsumsi.

Gejala khas pada penyakit kolera adalah diare berair dengan tinja yang tampak seperti air cucian beras.

Diare dapat disertai dengan mual dan muntah. Penyakit ini menjadi berbahaya apabila tidak segera ditangani karena dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

3. Leptospirosis

Salah satu penyakit yang sering terjadi saat banjir adalah leptospirosis. Penyakit ini terjadi akibat infeksi dari bakteri leptospira.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com