Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 08:49 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

WHO juga merekomendasikan para peneliti untuk melakukan lebih banyak uji coba vaksin terhadap berbagai infeksi lainnya.

"Vaksin ini telah menyelamatkan banyak nyawa seperti vaksin polio, ini adalah cerita yang luar biasa."

Demikian kata Dr. Curtis, yang merancang dan meluncurkan uji coba vaksin BCG di Melbourne dalam waktu kurang dari sebulan.

Namun Dr. Curtis menekankan, vaksin BCG bukanlah vaksin Covid-19 secara spesifik.

Vaksin ini juga tidak dapat diberikan kepada seseorang yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya, karena vaksin mengandung tuberkulosis dalam kondisi lemah.

Dr. Faustman mengatakan, vaksin BCG tidak boleh diberikan pada pasien rawat inap dengan penyakit aktif, karena ada kemungkinan vaksin tidak bekerja cepat dan berdampak buruk dengan pengobatan lainnya.

Baca juga: Cegah Infeksi Corona, Bahan Kaus Bekas Pun Efektif Jadi Masker Wajah

Namun, tidak semua pihak yakin vaksin BCG menjanjikan dalam banyak hal.

Dr. Domenico Accili, Ahli Endokrin di Columbia University menganggap, upaya menggunakan vaksin BCG untuk virus corona layaknya "pemikiran magis."

Sembari mengakui vaksin BCG adalah "peningkat non-spesifik dari sistem kekebalan tubuh," ia mengatakan, "kita harus menerapkan pendekatan yang lebih khusus."

Pertanyaannya, apakah efek vaksin BCG yang bisa terjadi pada pasien yang sistem kekebalannya bereaksi berlebihan terhadap virus corona akan menghasilkan fenomena bernama badai sitokin atau tidak?

Dr. Randy Cron, Pakar di University of Alabama di Birmingham, mengatakan, hal itu tidak mungkin diketahui.

Analisis terbaru tentang korban virus corona pada negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi menemukan hubungan dengan kebijakan vaksin BCG.

Analisi tersebut menyimpulkan, negara-negara yang tidak mengimplementasikan atau telah meninggalkan vaksin BCG memiliki lebih banyak infeksi virus corona per kapita dan tingkat kematian lebih tinggi.

Baca juga: 3 Kunci Hidup Sehat di Masa Pandemi Corona

Negara-negara berpenghasilan rendah dikeluarkan dari analisis karena data pelaporan Covid-19 yang tidak dapat diandalkan dan sistem medis yang buruk.

"Kita dapat membuat vaksin baru," kata Dr. Faustman.

"Kami benar-benar bisa melakukannya. Tapi ini akan terlambat dua tahun."

"Jika kita memiliki sesuatu yang generik secara global dan dapat kita gunakan untuk membuat manusia menjadi lebih kuat, ini adalah solusi terbaik bagi publik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com