Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2020, 19:24 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Kuku yang kuat dan indah membuat penampilan terlihat anggun. Selain itu, kuku juga merupakan indikator kesehatan yang baik. Namun, terkadang kuku menjadi lemah dan rapuh. 

Ada berbagai penyebab mengapa kuku rapuh. Mungkin kita pernah menarik sedikit ujung kuku dan akhirnya patah. Atau kita hanya dapat menumbuhkan kuku hingga panjangnya mencapai batas tertentu karena rentan patah. 

Beberapa tips ini perlu diingat untuk memperoleh kuku yang panjang, kuat, dan tentu saja, indah dilihat.

Jangan terlalu lama di dalam air

Berapa banyak dari kita yang tahu kuku kita keropos? Itu artinya, kuku kita mudah menyerap air. Jika kita merendam kuku di dalam air dalam waktu lama, air yang diserap membuat kuku kita lemah sehingga mudah patah. 

Menggunakan tabir surya

Bukan hanya kulit kita yang membutuhkan pelindung matahari, melainkan juga kuku. Paparan sinar matahari yang terlalu lama bisa membuat kuku kita rapuh. Ada cara mudah untuk hal itu, yakni memakai tabir surya.

Saat kita berada di bawah sinar matahari, oleskan sedikit tabir surya di bagian kuku. Ini akan melindungi kuku kita dari efek sinar matahari.

Baca juga: Kuku Panjang Mempermudah Penularan Virus Corona, Benarkah?

Hindari cat kuku yang cepat mengering

Banyak dari kita terobsesi dengan cat kuku yang cepat mengering. Ini terlihat cantik dan tidak berantakan. Namun, cara instan tidak selalu membawa hasil baik.

Cat kuku yang memiliki sifat cepat mengering ini mengandung alkohol dan formaldehyde yang menghisap kelembapan kuku, membuatnya kering, rapuh dan rentan.

Lindungi tangan saat melakukan aktivitas di rumah

Setiap kali kita melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring atau pakaian, pastikan mengenakan sepasang sarung tangan.

Hal ini memberi kita perlindungan ganda. Pertama, kuku tidak terus-menerus terkena air dan kedua kuku kita terhindar dari bahan kimia dalam sabun cuci piring serta deterjen yang berpotensi membuat kuku kering dan rapuh.

Ilustrasi nail arts.Shutterstock Ilustrasi nail arts.

Pijat kutikula secara teratur

Kutikula adalah titik di mana kuku kita tumbuh. Memijatnya dengan krim khusus secara teratur meningkatkan sirkulasi darah di kutikula dan menghasilkan pertumbuhan kuku yang sehat dan kuat. Lakukan ini dua atau tiga kali selama seminggu untuk memberi hasil yang baik.

Jaga kuku agar tetap pendek

Jika kita sering mengalami kejadian kuku panjang terkelupas akibat gerakan ringan, jaga kuku agar tetap pendek.

Kuku panjang membutuhkan perawatan dan pemeliharaan ekstra. Karena itu, cara termudah adalah menjaga kuku kita pendek untuk memastikan kuku tumbuh kuat dan sehat sebelum mencoba memanjangkan kuku.

Baca juga: Waspada, Kandungan Beracun dalam Cat Kuku

Jangan mencoba kuku akrilik

Kuku akrilik datang dalam bentuk dan pola yang luar biasa, dan membuat kuku kita tampak indah. Tapi, ada sisi negatifnya. Kuku akrilik mendorong dan meremas bagian kulit yang ditutupi oleh kuku kita, sehingga kuku alami kita lemah dan rapuh.

Selain itu, proses menghilangkan kuku akrilik seringkali menyebabkan kerusakan kuku. Lampu UV yang digunakan untuk mengeringkan gel juga tidak baik bagi kuku kita.

Lakukan manicure secara teratur

Manicure layaknya suntikan kekuatan untuk kuku kita. Melakukannya secara teratur adalah kunci untuk mendapatkan kuku yang kuat dan indah.

Pijat yang memanjakan dan pelembap manicure sangat penting bagi kuku. Jika kita sedang malas mengunjungi salon untuk manicure, kita dapat mencobanya sendiri di rumah.

Baca juga: Bahaya Kesehatan di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com