Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Berserat dari Kentang, Jangan Lewatkan Manfaat Talas Ungu

Kompas.com - 14/05/2020, 14:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

3. Kandungan antikanker

Talas ungu mengandung polifenol yang bisa mengurangi risiko seseorang menderita kanker. Jenis polifenol dalam talas ungu adalah quercetin, sama seperti yang ada di buah apel, teh, dan bawang.

Dalam uji laboratorium, quercetin bisa membunuh sel kanker dan mencegah berkembangnya sel kanker tertentu.

Tak hanya itu, talas ungu juga mengandung antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat radikal bebas, termasuk menyebabkan kanker. Penelitian tentang keterkaitan hal ini masih terus berlangsung.

4. Membantu turunkan berat badan

Talas ungu juga bisa jadi pilihan bagi yang sedang menjalani diet untuk mencapai berat badan ideal.

Menurut penelitian, orang yang banyak mengonsumsi serat akan memiliki berat badan dan lemak tubuh lebih rendah. Alasannya, serat membuat proses cerna lebih lama dan orang menjadi lebih kenyang.

Dengan demikian, ketika seseorang merasa kenyang lebih lama maka risiko terlalu banyak mengonsumsi kalori pun berkurang.

Selain itu, ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen dengan kandungan 24 gram resistant starch akan mengonsumsi kalori 6% lebih sedikit.

Baca juga: Jumlah Serat yang Dibutuhkan Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan

5. Baik untuk pencernaan

Masih berkat kandungan seratnya, talas ungu baik untuk sistem pencernaan. Ketika tubuh tidak menyerap karbohidrat dari talas ungu karena sifatnya yang resistant starch, makanan ini bisa langsung ke usus besar dan memberi asupan bagi bakteri baik di pencernaan.

Ketika bakteri baik ini melakukan fermentasi serat talas ungu, akan terbentuk rantai asam lemak pendek yang menutrisi dinding usus agar tetap sehat. Hal ini juga bisa mencegah seseorang menderita penyakit radang usus hingga kanker usus.

Talas ungu mudah diolah

Dengan berbagai manfaat talas ungu untuk kesehatan, sayang sekali jika melewatkan karbohidrat satu ini.

Terlebih, talas ungu mudah ditemukan dan diolah. Bisa menjadi olahan minuman, roti, kue, kripik, atau dicampur dalam sup.

Namun ingat talas ungu harus diolah hingga matang sebelum dikonsumsi. Jika masih mentah, ada kandungan protease dan oxalate, zat kimia yang bisa menyebabkan sensasi terbakar di mulut. Lewat proses masak, substansi ini tidak lagi aktif.

Baca juga: Diet Tinggi Serat, Cara Sehat Turunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com