Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2020, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki alasan masing-masing jika bicara soal perjalanan penurunan berat badan.

Tak terkecuali bagi laki-laki 22 tahun asal India, Aakaash Pulivarthi.

Dalam waktu tujuh bulan, Aakaash yang awalnya memiliki bobot 98 kilogram berhasil menurunkan berat badan sebanyak 26 kilogram.

Motivasinya terdengar sederhana, yakni ingin membuat orangtuanya bahagia.

Baca juga: 17 Cara Makan untuk Menurunkan Berat Badan

Ketika mulai berkuliah di fakultas kedokteran, ia justru mulai merokok, minum, pergi larut malam untuk berpesta setiap minggu, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.

Di masa itu, dalam tempo tiga tahun, berat badannya naik 25 kilogram, hingga hampir mencapai angka 100 kilogram.

Saat itu, ia sering mendapatkan komentar tentang ukuran badannya, dan berdampak pada kepercayaan dirinya.

Ia juga sedih karena selalu pulang dengan tangan hampa ketika pergi berbelanja, karena sulit menemukan ukuran baju yang muat di tubuhnya.

Baca juga: Turun Berat Badan dari 65 Kg Jadi 52 Kg, Apa Rasanya?

"Di saat yang sama aku mulai tidak merasa sehat, dan mulai menderita sakit punggung parah," kata Aakaash seperti dilansir Times of India.

Suatu hari, orangtua dari laki-laki dengan tinggi badan 177 cm itu mengetahui anaknya merokok dan minum alkohol.

Merasa tidak enak dengan orangtuanya, Aakaash akhirnya berusaha menghentikan kebiasaan buruk tersebut, dan memutuskan untuk menurunkan berat badan.

Perubahan gaya hidup pertama yang dibuatnya adalah mulai jogging untuk mengalihkan pikirannya dari rokok dan minum.

"Sekarang aku dengan bangga bilang sudah lebih dari tujuh bulan tidak menyentuh rokok dan minum," kata dia.

Berikut beberapa contoh menu makanan harian yang dijalani Aakaash:

- Sarapan: semangkuk oat polos, dua buah jeruk dan segelas teh hijau.

- Makan siang: sebuah apel, dua lembar chapati (roti India) dan dua butir telur.

- Makan malam: segelas susu dengan oat rebus.

Baca juga: Ingin Berat Badan Turun, Jangan Lewatkan Waktu Makan

- Makanan sebelum olahraga: segelas air hangat dengan perasan lemon dan madu serta empat butir almond.

- Makanan setelah olahraga: sebuah apel atau jeruk dengan segenggam buah kering.

Aakaash juga menjalani olahraga dengan rincian berikut:

- Jogging tiga kilometer dalam waktu 20 menit setiap pagi.

- Bersepeda ke tempat kerja.

- Jogging tiga kiloemter dalam tempo 20 menit di malam harinya.

Salah satu motivasi yang membuat Aakaash tetap termotivasi menjalani rutinitas hidup sehatnya adalah membandingkan versi terbaru dirinya dengan foto lama.

"Ketika aku melihat foto lama, aku menjadi sangat termotivasi."

Baca juga: Ingin Berat Badan Turun, Jangan Lewatkan Waktu Makan

"Sekarang, aku juga menginspirasi dan membantu teman-temanku yang punya berat badan berlebih untuk lebih sehat," ucap dia.

Salah satu pelajaran yang didapatkannya adalah bagaimana menjalani gaya hidup yang lebih sehat setiap hari. Itulah yang tidak dijalaninya selama bertahun-tahun.

Meski sudah berhasil menurunkan bobot 26 kg, Aakaash tidak ingin berhenti.

Segala perubahan yang terjadi baginya adalah bagian dari gaya hidup.

Hingga saat ini ia masih belum ingin membentuk otot, melainkan hanya ingin menjaga tubuhnya tetap ideal dan sehat.

Ia berpesan untuk siapa saja yang termotivasi seperti dirinya bisa mulai menerapkan pola makan seimbang dan berolahraga minimal 30 menit setiap hari, agar tetap sehat.

"Jika kamu benar-benar ingin menurunkan berat badan dan memiliki bentuk tubuh ideal, kamu harus mulai menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat dari sekarang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com