Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Juli 2020, 13:18 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para penikmat sepeda di Tanah Air, nama Agustinus Gusti Nugroho tentu tak lagi asing di telinga.

Sebab, penyanyi dan aktor yang masyur dengan sapaan Nugie ini telah lama menggunakan sepeda sepeda alat transportasi. Jauh sebelum tren bersepeda "pecah" seperti saat ini. 

Termasuk sepeda lipat Brompton, buatan Inggris yang kini kian populer, dan harganya melambung tinggi. 

Pria kelahiran 31 Agustus 1971 itu sudah memakai Brompton sejak sekitar tahun 2009 silam, di kala tren sepeda lipat baru mulai dikenal di Indonesia.

Baca juga: 5 Sepeda Lipat Mahal dan Keren di Indonesia, Bukan Cuma Brompton

"Untuk Brompton, jujur, saya di-endorse. Langsung dihibahkan satu unit Brompton seri M tipe, klasik. Langsung pake."

"Sebelumnya saya pake sepeda Bike Friday dari AS. Dua-duanya sepeda lipat, 16 inch, cara lipatnya beda."

Begitu pengakuan Nugie dalam perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (9/7/2020) kemarin.

Kala itu, kata Nugie, dia merasa senang mendapat kehormatan menerima endorse dari Brompton.

"Walaupun belum banyak orang yang tahu. Tapi saya bener-bener pake," kata dia.

Baca juga: Cerita Stres Nugie, Jual Mobil dan Beli Sepeda...

"Kalau dalam perawatan sepeda, sepeda saya yang paling busuk, karena benar-benar di-abuse untuk dipake."

Nugie mengaku, dulu menggunakan Brompton-nya untuk berbagai kebutuhan dan menghadapi segala medan, hingga tak jarang mengalami kecelakaan.

"Mental karena lobang. Saya berangkat masih ada matahari, pulang malam. Banyak kejadian saya pulang berdarah-darah. Semua transportasi punya risiko," kata dia.

Kini, meski telah lama berlalu, sepeda Brompton tersebut masih dia simpan bersama sejumlah sepeda lain yang menjadi kenang-kenangan baginya.

"Enggak usah nyebutin berapa banyak, pokoknya ada lah. Saya selalu simpan sepeda yang bersejarah," kata dia.

"Kalo untuk sepeda, saya pelit. Sepeda-sepeda dari zaman saya pake BMX, mountain bike, fixie, Brompton, sepeda zaman 80-an masih ada saya simpan. Karena itu kenangan buat saya."

Baca juga: Pahami, Mengapa Harga Sepeda Brompton Mahal...

Brompton mahal

Sepeda BSHUTTERSTOCK Sepeda B
Nugie mengaku, kala dia pertama kali memakai Brompton di tahun 2009, harga pasar sepeda tersebut di Indonesia sudah mencapai Rp 20 jutaan.

"Dari dulu harganya emang gitu (mahal). Diimpor dari Inggris, itu yang bikin mahal," kata dia.

Tentang fenomena melambungnya harga Brompton seperti yang terjadi sekarang, Nugie pun memandang hal itu sebagai konsekuansi dari demand yang tinggi. 

"Segalanya akan enggak masuk akal ketika demand tinggi. Mau handhone, laptop, sepeda, baju apa pun itu. (Jadi) saya menanggapinya biasa aja," jawab dia.

"Dulu pernah ada wabah fixie, semua orang punya fixie, ada juga fixie yang mahal. Gila-gilaan mahalnya, enggak masuk akal."

Baca juga: Kisah Rebecca, Perempuan Pertama Pematri Sepeda Brompton

"Jadi peristiwa tren ini saya tidak nanggapi, biasa-biasa aja. Kalo demand lagi naik, harga ikut tertarik juga. Apalagi kalo sepedanya impor, ada beberapa tambahan saat impor."

"Sepeda lagi susah masuk, barangnya sedikit pula, teori ekonomi dari dulu sampai sekarang sama, kalo gak beli sekarang gak papa," tegas Nugie.

Di atas semua itu, Nugie justru berharap agar banyak orang kian berpikir bahwa sepeda adalah alat trasportasi yang layak, dan bukan sekadar tren saja.

Nugie menegaskan, jika membahas soal harga sepeda akan sangat beragam pilihan yang tersedia, dari yang murah sampai yang mahal -dan bukan itu persoalannya.

"Sebenernya bukan sepedanya, tapi sepedahannya," cetus dia lagi.  

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau