Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging Merah

Kompas.com - 11/07/2020, 16:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Setelah berhenti makan daging merah mungkin akan ada reaksi di usus, tetapi hal itu karena kita menambah asupan serat yang lebih sehat.  Dalam jangka panjang, berarti ada lebih banyak bakteri sehat dalam usus, yang bisa menurunkan peradangan di seluruh tubuh dan membuat gangguan pencernaan berkurang.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan yang Sebaiknya Kita Ikuti

4. Kulit lebih sehat

Kulit bening dimulai dari dalam. Kandungan pada buah-buahan dan sayuran, seperti A, C, dan E yang diketahui dapat memerangi radikal bebas penyebab jerawat dan masalah kulit lain.

5. Kadar kolesterol bisa turun

Berhenti atau mengurangi asupan daging merah akan mengurangi jumlah lemak jenuh, yang telah dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri yang yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Walau kolesterol tinggi dapat dikaitkan dengan gen bawaan, tapi berhenti mengonsumsi daging merah akan sangat membantu mengurangi risiko penyakit.

Baca juga: Nyeri di Belakang Leher Tanda Kolesterol Tinggi, Benarkah?

6. Mengurangi risiko kanker tertentu

Tidak mengonsumsi daging merah akan menghindarkanmu dari kanker usus besar atau usus, terutama jika dua kanker itu pernah diidap oleh salah satu anggota keluargamu.

"Diet tinggi lemak jenuh telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan di dalam tubuh, dan peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan kanker," kata Warren.

Pada 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging merah sebagai kemungkinan karsinogen, yang berarti mungkin menjadi penyebab kanker.

Memasak daging merah pada suhu tinggi memicu produksi beberapa senyawa yang dapat menyebabkan kanker usus pada orang dengan kecenderungan genetik.

Daging merah olahan, seperti hot dog dan sosis, juga mengandung nitrit, baik secara alami maupun sebagai pengawet tambahan. Nitrat dianggap berkontribusi terhadap kanker.

7. Mengurangi risiko penyakit serius

Karena kandungan lemak jenuh dalam daging merah, kebiasaan mengasup makanan ini terkait dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com