Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2020, 09:07 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa disadari, menjadi travel blogger selama 12 tahun membuat Nivedith atau #MacroTraveller (32) memiliki berat badan yang berlebih.

Bobot terberatnya pernah mencapai 126,6 kilogram dengan tingginya yang 170 centimeter.

Pada titik tersebut ia merasa energinya melemah, sehingga lelaki ini mudah lelah dan kian malas bergerak.

Nivedith juga merasa kepercayaan dirinya menurun karena ukuran pakaiannya saat itu mencapai XXXL.

Baca juga: Obesitas Tak Melulu soal Berat Badan, Sepakat?

Namun, dalam waktu lima bulan, pria asal Bengaluru, India itu berhasil menurunkan bobotnya sampai 41,2 kilogram.

Apa rahasianya?

Secara sederhana, Nivedith hanya melakukan tiga perubahan gaya hidup. Mulai dari tidur cukup 6-7 jam setiap hari.

Lalu, dia makan enam kali dalam porsi kecil tepat waktu, sehingga ia tidak merasa lapar.

Juga, dia menerapkan pola makan sehat dan tidak mengikuti napsu makan.

Berikut contoh pola makan Nivedith dalam sehari:

Baca juga: 8 Makanan Tinggi Lemak yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan

- Sarapan: mulai dengan secangkir kopi hitam setiap pagi, lalu sarapan pagi sehat dengan opsi seperti oat, millet dosa (makanan India) dengan sedikit saus chutney.

- Makan siang: 1-2 chapati (makanan India) dengan semangkuk sayur atau kari untuk sumber protein tinggi, seperti paneer.

- Makan malam: semangkuk sup atau sayuran panggang.

- Makanan sebelum olahraga: tidak ada makanan khusus, namun Nivedith sering mengonsumsi kopi hitam atau air hangat sebelum berolahraga.

- Makanan setelah berolahraga: makanan yang mengenyangkan, seperti kacang-kacangan (almond) dan buah-buahan.

Nivedith disiplin menjalani pola makan ini. Ia bahkan mengaku tidak memiliki 'cheat days' sejak awal.

Selain itu, selama lima bulan terakhir dia tidak mengonsumsi makanan berminyak, digoreng, cokelat, dan gula.

Baca juga: Ingin Menurunkan Berat Badan? Jangan Makan Ini Saat Sarapan

Untuk olahraganya, ia melakukan jalan kaki 4-5 kilometer, tanpa tantangan yang terlalu berat.

"Sejak lockdown dan aku tidak melakukan perjalanan selama empat bulan, aku melakukan hampir 3-4 jam jalan kaki, atau sedikit lari untuk mendapatkan jarak 10-15 kilometer," ujar dia, seperti dilansir laman Times of India.

Perjalanan Nivedith tentu tidak mulus-mulus saja. Sepanjang proses penurunan berat badan dia pernah mengalami cedera pergelangan kaki, dan cedera kecil di kaki, ketika mencoba meningkatkan kecepatan berjalan.

"Tapi aku tidak menyerah dan terus berjalan," tambah dia.

Bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan seperti dia, Nivedith memiliki cara sendiri untuk menjaga motivasinya.

Baca juga: Tips Turunkan Berat Badan di Atas Usia 30 Tahun

Sepanjang perjalanannya, ada hari di mana ia merasa malas atau lelah dan itu tak masalah.

Hanya saja, di hari-hari tersebut tetaplah berolahraga dan jangan benar-benar berhenti.

"Ketika kalian sudah bisa menjalankannya dengan nyaman, kamu tidak punya alasan untuk berhenti," kata Nivedith.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com