KOMPAS.com - Sering sariawan atau sariawan berulang dikenal sebagai penyakit recurrent stomatitis aphthous (RSA). Penyakit ini umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak. Sementara itu, sekitar 20-30 persen orang dewasa diperkirakan menderita jenis sariawan ini.
Sariawan adalah ulkus atau luka pada mukosa mulut yang berbentuk bulat atau oval. Bagian tengahnya membentuk cekungan, tepatnya seperti kawah berwarna putih, abu-abu, atau kekuningan, dan bagian pinggirannya terangkat (menonjol) dengan warna kemerahan.
Sariawan dapat terasa sangat perih, menyakitkan, bahkan mengganggu aktivitas mulut penderitanya. Perbedaan sariawan berulang atau RSA dengan sariawan biasa adalah intensitas kemunculannya yang lebih sering.
Penyebab sering sariawan
Hingga saat ini, penyebab atau asal-usul sering sariawan belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli memercayai bahwa kondisi sariawan berulang ini dapat diturunkan dalam keluarga.
Beberapa studi menunjukkan bahwa sariawan berulang terjadi karena disregulasi imun yang dimediasi oleh sel T, yakni kelompok sel darah putih yang berperan dalam kekebalan seluler.
Sitokin yang dihasilkan oleh kekebalan tubuh dan membantu memberikan sinyal ke saraf juga berperan.
Baca juga: Sariawan Hingga Sering Sendawa, Tanda Gangguan pada Tubuh
Sementara itu, beberapa faktor umum yang memicu kemunculan sariawan, antara lain:
Gejala sering sariawan
Penyakit sering sariawan umumnya dimulai sejak masa kanak-kanak. Sekitar 80 persen penderita penyakit ini diperkirakan berusia kurang dari 30 tahun. Namun, seiring bertambahnya usia, frekuensi dan tingkat keparahannya dapat menurun.
Gejala-gejala umum sering sariawan mencakup beberapa hal berikut:
Ada kalanya sering sariawan juga merupakan gejala penyakit lain, seperti radang usus, penyakit celiac, kekurangan nutrisi, faringitis, infeksi HIV, dan sebagainya.
Penyakit ini juga dapat menyerupai herpes simpleks oral primer, tetapi biasanya terjadi pada anak-anak yang lebih kecil.
Apabila sariawan disebabkan oleh penyakit lain, biasanya kondisi ini akan diikuti dengan gejala-gejala khusus penyakit yang jadi penyebabnya.
Untuk dapat membedakan penyakit sariawan dari penyakit lainnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami
Jenis ulkus pada penyakit sering sariawan
Saat seseorang sering sariawan, ada tiga jenis ulkus atau luka yang dapat muncul pada jaringan mulut. Jenis-jenis ulkus ini meliputi ulkus aftosa minor, ulkus aftosa mayor, dan ulkus aftosa herpetiformis.
Berikut adalah karakteristik dari ketiga jenis ulkus ini:
Aftosa minor
Aftosa mayor
Aftosa herpetiformis
Pengobatan sering sariawan
Sebelum menentukan perawatan bagi pasien RSA atau sering sariawan, perlu dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap, serum autoantibodi, hematinik, dan kadar homosistein.
Pemberian obat kumur klorheksidin, kortikosteroid topikal dan sistemik adalah pilihan utama dalam pengobatannya.
Jika memungkinkan, obat kumur klorheksidin glukonat dan kortikosteroid topikal harus digunakan selama masa prodromal (munculnya gejala sebelum sariawan).
Apabila kortikosteroid topikal tidak efektif, prednison mungkin diperlukan selama maksimal 5 hari.
Sering sariawan terus-menerus atau sangat parah mungkin memerlukan penggunaan kortikosteroid sistemik, pentoxifylline, thalidomide, azathioprine, atau imunosupresan lain dalam jangka panjang.
Suntikan intralesi dengan menggunakan betametason, deksametason, atau triamsinolon juga bisa menjadi pilihan.
Selain itu, pemberian suplemen B1, B2, B6, B12, folat, atau zat besi bisa membantu mengurangi gejala dan frekuensi sariawan pada beberapa pasien.
Obat-obatan di atas sebagian besar merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Diskusikan penggunaan berbagai obat-obatan untuk mengatasi sariawan berulang dengan dokter mulut terlebih dahulu sebelum mulai menggunakannya.
Baca juga: Tips Mencegah Sariawan Agar Tak Kambuh Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.