Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2020, 13:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehidupan 1.000 hari pertama seorang anak merupakan fase yang disebut sebagai periode emas.

Sebab, pada masa inilah anak-anak itu sedang mengalami pertumbuhan otak yang pesat.

Sehingga, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) ke dokter atau bidan demi mengetahui kondisi kesehatan serta perkembangan janin.

Baca juga: Pakai Crop Top, Gigi Hadid Pamerkan Kehamilan

Namun, sejak terjadinya pandemi Covid-19, segala tatanan dan aturan main yang sudah ditetapkan dalam antenatal care menjadi berubah.

Salah satunya, ibu hamil tidak bisa pergi ke rumah sakit terlalu sering untuk melakukan pemeriksaan agar terhindar dari paparan virus.

Lalu, bagaimana prosedur antenatal care yang aman dan perlu dipahami oleh ibu hamil selama masa pandemi ini?

Baca juga: 5 Jawaban Pertanyaan tentang Berhubungan Intim di Masa Kehamilan

Berikut ini rekomendasi yang disampaikan dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc.

Yassin adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi di RS Pondok Indah (RSPI), yang berbicara melalui aplikasi Zoom, Rabu (7/10/2020).

1.  Melakukan pertemuan setidaknya enam kali

Pada tahun 2016, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan agar ibu hamil melakukan antenatal care minimal delapan kali.

Namun, antenatal care bisa juga dilakukan lebih dari delapan kali jika memang layanan kesehatan yang dituju memiliki sarana lebih baik.

Sementara di masa pandemi, ibu hamil disarankan untuk tetap berada di rumah.

Maka, pertemuan dapat dilakukan setidaknya enam kali bagi ibu hamil yang memiliki risiko rendah terhadap Covid-19.

Baca juga: Sederet Manfaat Berhubungan Intim di Masa Kehamilan

2. Berkonsultasi melalui virtual

Yassin juga menyarankan agar ibu hamil berkonsultasi secara rutin dengan dokter melalui layanan virtual.

Biasanya, keluhan-keluhan umum yang dialami ibu hamil tidak memerlukan intervensi medis, dan hanya cukup beristirahat saja.

3. Pergi ke layanan kesehatan jika keadaan darurat

Ibu hamil sebaiknya mengunjungi layanan kesehatan jika sudah berada di dalam keadaan yang benar-benar membutuhkan penanganan medis.

Baca juga: Jangan Mengganti Kacamata Selama Kehamilan, Kenapa?

Misalnya, pendarahan, terjadi komplikasi atau membutuhkan observasi yang hanya bisa dilakukan dengan ultrasonography (USG).

4. Memastikan layanan kesehatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat

Sebelum melakukan antenatal care, ibu hamil perlu memastikan apakah layanan kesehatan yang dituju sudah memberlakukan protokol kesehatan secara ketat atau belum.

Hal ini penting untuk mencegah ibu hamil berisiko tertular Covid-19.

5. Tetap melindungi diri sendiri

Apabila ibu hamil diharuskan melakukan antenatal care ke layanan kesehatan, maka tetap perlu melindungi diri dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan.

Baca juga: Normalnya Berapa Banyak Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan?

Ibu hamil wajib memakai masker yang dilengkapi face shield, menjaga jarak dari orang lain, dan tentunya mencuci tangan dengan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com