Anak tentu akan merasa tertekan, khawatir, cemas dan terkadang sedih, karena maslaah isolasi sosial ini.
Pasalnya anak tak lagi bisa bebas bermain dengan teman-temannya, mengunjungi sanak keluarga dan mengeksplor sekitar.
3. Menghadapi kemarahan serta kelelahan orangtua
Tekanan pekerjaan sekaligus mendampingi anak sekolah daring dari rumah bisa membuat orangtua menjadi stres. Hal ini memicu kemarahan yang seringkali diluapkan pada anak.
Kemarahan orangtua seringkali membuat anak-anak merasa tertekan dan memicu permasalahan pada mental mereka.
Ketiga faktor ini bisa kita jadikan acuan agar kesehatan mental anak tetap terjaga di tengah pandemi virus corona ini.
“Terima fakta tersebut, kemudian kita lakukan adaptasi dengan situasi ini, pelajari hal-hal baru. Harus fleksibel menghadapi situasi-situasi yang berubah, tidak boleh kaku,” ungkap Zulvia.
Baca juga: Cara Mengatasi Depresi pada Anak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.