Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fesyen Korea yang Kini "Merajai" Pasar di London

Kompas.com - 03/11/2020, 16:08 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

"Beberapa orang mengatakan merek Korea disukai karena K-pop, tapi menurut saya tidak begitu,” kata Tabuchi.

Ia menambahkan, pembeli datang ke toko lalu mulai memerhatikan dan memahami nilai pakaian. Mereka menyukainya karena detail atau desain pakaian yang berukuran besar.

Meskipun ini bukan hal baru, tapi elemen tersebut sering kali eksklusif untuk pembeli kelas atas.

Selain itu, pakaian asal Korea hadir dengan harga lebih terjangkau sehingga menarik minat pembeli.

“Pakaian dari merek Korea fokus pada kualitas dengan warnanya yang bersih dan segar. Siluet pakaian biasanya berukuran besar dan terlihat bagus di semua bentuk tubuh sehingga menarik bagi semua kalangan pembeli,” ujar Zia.

Sementara itu Tabuchi menilai kaum muda menyukai streetwear dari negeri ginseng karena sudah bosan dengan dengan merek fashion yang sudah ada.

Selama ini streetwear dikenal dari merek ternama, desain pakaian yang bernuansa hype, dan simbol tertentu yang menunjukkan status.

Di sisi lain, fesyen Korea memiliki konsep yang berbeda. Contohnya pakaian dari Another Youth yang menggunakan blazer kulit imitasi dan dihias secara minimal.

Selain itu merek tersebut juga lebih berfokus pada eksekusi garmen.

Tabuchi menjelaskan, generasi muda lebih menghargai kualitas atau desain dibanding sekadar nama merek.

Banyak orang yang senang dengan pakaian Korea karena menawarkan gaya baru dengan harga yang terjangkau.

Baca juga: 5 Drama Korea yang Mengandung Pelajaran Hidup, Apa Saja?

Sedangkan merek fesyen ternama kerap menawarkan gaya yang sama berulang kali.

Di sisi lain, pengaruh media sosial juga kuat. Banyak anak muda yang mencari pakaian dari desainer tertentu karena tertarik dengan desainnya di media sosial.

Belum lagi terkadang merek pakaian Korea mempromosikan produknya lewat film atau serial drama yang ditonton banyak orang.

“Bagi konsumen muda, membeli pakaian bukan tentang seberapa baik kualitas atau seberapa langkanya produk tersebut, tapi tentang menjadi pelopor. Merek Korea menyadari hal ini,” ujar Zia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com