KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membatasi kehidupan sosial banyak orang, sehingga interaksi sosial kita dengan orang lain mungkin tidak sesering sebelumnya.
Padahal, setiap manusia membutuhkan interaksi sosial dengan makhluk sosial lainnya, termasuk membutuhkan sentuhan.
Namun, semua sentuhan, mulai dari bergandengan tangan, berpelukan, hingga berciuman dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Apalagi bagi orang-orang yang sangat ketat menerapkan protokol Covid-19, aktivitas-aktivitas tersebut tentunya sangat dihindari.
Kondisi ini ternyata bisa menimbulkan dampak psikologis serius, yakni membuat seseorang "kelaparan" akan sentuhan (touch starvation).
Terapis Heidi McBain, LMFT menjelaskan, kerinduan akan sentuhan adalah kurangnya sentuhan antara diri kita dan makhluk hidup lain.
Kontak kulit-ke-kulit adalah kebutuhan dasar manusia, sama seperti tidur dan makan.
Tanpa mendapatkannya, seseorang bisa menderita dan ini banyak dialami di masa pandemi seperti saat ini.
Sementara itu, Psikoterapis Alisa Ruby Bash, Psy.D, LMFT menjelaskan bahwa kontak sentuhan dengan orang lain, baik itu interaksi intim maupun sekadar interaksi keakraban, menjadi bagian yang penting dalam perawatan diri seseorang.
Ketika aspek tersebut hilang, maka kita berisiko mengalami peningkatan stres yang lebih tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.