Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Turunkan Berat Badan 27 Kg dengan Jalan Kaki

Kompas.com - 09/11/2020, 20:27 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Dallas, Amerika Serikat, mampu menurunkan berat badannya hingga lebih dari 27 kilogram, dan sudah mempertahankannya selama lebih dari setahun.

Wanita bernama Alexandra Iseghohi menjalani usaha penurunan berat badan, yang pada akhirnya juga mengubah jalan hidupnya.

Demi mencapai angka penurunan berat badan sebanyak itu, Iseghohi mengaku menjalankan diet rendah karbohidrat dan konsisten berjalan kaki 10.000 langkah sehari.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Makan Malam agar Berat Badan Tak Naik?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FITNESS | YOGA | NUTRITION (@bodiedbyalexa) on Oct 12, 2020 at 8:54am PDT

Berkat capaian tersebut, perempuan 22 tahun tersebut pun bisa mengubah jalan hidupnya.

Dia berhenti dari pekerjaannya sebagai operator layanan pelanggan, untuk menjadi pelatih kebugaran "full timer", hingga saat ini.

Iseghohi mendokumentasikan perjalanan penurunan berat badannya, dan membagikannya melalui akun Instagram, di mana dia memiliki lebih dari 36.000 pengikut.

"Keyakinan saya sangat rendah dulu, namun sekarang meroket," kata Iseghohi.

"Sekarang saya benar-benar membuat konten setiap hari, dan saya senang berada di depan kamera," sambung dia.

Keputusan Iseghohi untuk mengubah gaya hidup terjadi pertama kali pada Februari 2018, ketika dia mengunjungi seorang teman, dan menimbang badan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.

Kesal dengan angka yang dilihat pada indikator timbangan, Iseghohi lalu bersumpah untuk menghentikan diet yoyo yang selama ini terjadi dalam hidupnya, demi mendapatkan sesuatu yang lebih "abadi". 

"Angka di timbangan itu benar-benar menghantam kepalaku," kata dia.

Baca juga: 5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu

"Saya benci juga karena sata sering mengeluhkan tubuh saya, tetapi tidak melakukan apa-apa."

Iseghohi lantas memutuskan untuk mengikuti diet rendah karbohidrat.

Alih-alih makan fast food setiap hari, dia mengaku  mulai fokus makan makanan berprotein tinggi seperti telur dan salmon, dan sayuran seperti brokoli.

Kunci keberhasilannya, kata dia. adalah menyiapkan makanan --sesuatu yang dia lakukan setiap hari Minggu.

"Aku sangat stres karena apa yang akan aku makan?" dia berkata.

"Fakta bahwa saya selalu makan di mana pun saya pergi atau apa yang saya lakukan, itu benar-benar membantu saya."

Tak hanya mengubah pola makan, Iseghohi berusaha mendongkrak kebugarannya. Ditemani seorang tetangga, dia memulai untuk berjalan kaki 10.000 langkah sehari. 

"Kami akan menyusuri jalan setapak di apartemen kami," kata dia.

Baca juga: 10 Bahan Alami Penurun Berat Badan untuk Dicampur dalam Smoothie

"Hari pertama saya pikir saya akan mati. Saya merasa seperti sebuah mobil menabrak saya. Tapi saat saya memeriksa catatan langkah, ternyata masih di 2.000 langkah."

Namun, Iseghohi terus melakukan, dan kemudian melanjutkan latihannya di gym.

Hampir dua tahun kemudian, Iseghohi pun menjelam menjadi pelatih kebugaran yang membantu orang lain mengubah diri seperti dia.  

"Yang membuat saya terus berusaha adalah dukungan keluarga dan teman-teman saya, yang memberi tahu saya bahwa saya terlihat lebih baik," kata dia.

"Inilah gaya hidupku sekarang," cetus Iseghohi.

Sebagai seseorang yang telah melakukan diet selama sebagian besar hidupnya, Iseghohi merasa telah belajar untuk fokus pada konsistensi daripada pembatasan.

"Dengan batasan, kamu hanya membawa diri  ke dalam pesta berikutnya," kata dia. 

"Jika kamu konsisten, perubahan kecil di sana-sini mengarah pada transformasi," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com