KOMPAS.com - Stres bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Faktor penyebabnya pun berbagai macam, entah itu akibat tuntutan kantor, atau kondisi keluarga.
Stres dapat berlangsung dalam jangka pendek dan sembuh dengan sendirinya, namun juga bisa berkembang menjadi stres kronis sehingga memicu kelelahan, sakit kepala, dan depresi.
Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga American Psychological Association, hampir sepertiga orang di Amerika Serikat merasakan stres berdampak pada kesehatan fisik atau mental mereka.
Baca juga: Apa Ciri-ciri Anak Depresi yang Perlu Diwaspadai?
Gejala stres jarang disadari, namun dari tanda-tanda di bawah ini kita bisa mengetahui tingkat stres yang terjadi.
Jika tubuh terdapat benjolan merah yang terasa gatal, bisa jadi benjolan itu dipicu stres.
Ketika tubuh mengalami stres berlebihan, sistem kekebalan menjadi tidak stabil dan tubuh mulai melepaskan senyawa kimia untuk melawan penyakit.
Apabila stres tidak kunjung hilang, tubuh akan mengembangkan reaksi alergi dan gatal-gatal.
Ketika sistem kekebalan melemah karena stres, kulit juga bisa teriritasi oleh sabun, cuaca dingin atau panas, losion, dan deterjen.
Jika ada benjolan, letakkan handuk dingin dan lembap di area yang terkena. Minum obat antihistamin apabila benjolan tidak hilang.
"Stres memicu pelepasan hormon kortisol, yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses gula darah."
Baca juga: Bisa Berakibat Buruk, Waspadai Tanda Anak Depresi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.