KOMPAS.com - Beberapa negara sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap warganya. Hal ini memunculkan harapan pandemi akan segera berakhir.
Kendati demikian, protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak masih harus terus dilakukan. Setidaknya sampai satu tahun ke depan.
Alasannya karena belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan vaksinasi dapat mencegah penularan. Selain itu, penggunaan masker juga bertujuan melindungi anak-anak.
Di negara-negara tertentu, vaksinasi difokuskan untuk tenaga kesehatan dan orang dewasa. Anak-anak masuk kelompok prioritas rendah penerima vaksin karena infeksi penyakit ini pada anak tidak berdampak parah. Akan tetapi, mereka tetap harus terlindungi dari penyakit.
Vaksinasi pada orang dewasa merupakan salah satu cara untuk menjaga keamanan pada anak-anak. Tapi bukan berarti protokil kesehatan bisa diabaikan.
Baca juga: Mungkinkah Vaksin Covid-19 Benar-benar Aman untuk Tubuh?
“Mencegah penyakit parah adalah hal paling mudah, mencegah penyakit ringan jauh lebih sulit, dan mencegah semua infeksi adalah yang tersulit."
Demikian yang diungkap oleh Deepta Bhattacharya, ahli imunologi di University Arizona kepada New York Times .
Menurutnya, meskipun vaksin dianggap 95 persen efektif mencegah penyakit simptomatik, tapi belum tentu bisa mencegah semua infeksi.
Ketika seseorang mendapat vaksinasi Covid-19, sistem kekebalannya meningkat dan menghasilkan antibodi.
Apabila virus SARS-CoV-2 masuk ke tubuhnya, maka antibodi dapat melawan virus sehingga kemungkinan besar orang tersebut tidak terinfeksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.