Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan "Ngedot" Bikin Gigi Anak Tonggos, Benarkah?

Kompas.com, 13 Januari 2021, 07:28 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Beberapa anak usia di bawah tiga tahun memiliki kebiasaan "ngedot" atau mengisap susu lewat botol isap.

Sebagian orangtua meyakini kebiasaan ngedot berpotensi bikin anak memiliki gigi tonggos ketika tumbuh besar. Benarkah demikian?

Gigi tonggos memang merupakan salah satu jenis maloklusi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal.

Meski begitu, punya kebiasaan ngedot tidak berarti membuat seorang anak pasti memiliki gigi tonggos kelak.

Menurut Spesialis ortodonsia dari RS Pondok Indah - Puri Indah, drg. Benny Mulyono Soegiharto, MSc, MorthRCS, PhD, SpOrt(K), suatu kebiasaan buruk menyebabkan manifestasi maloklusi bergantung pada setidaknya tiga faktor, yakni frekuensi, durasi dan intensitas.

Jika tiga faktor tersebut tidak terpenuhi, maka belum tentu kebiasaan ngedot seorang anak akan menyebabkan maloklusi, termasuk gigi tonggos.

"Saya gigitin bibir, misalnya, apakah tonggos? Enggak. Tapi kalau 24 jam gigit bibir bawah terus ya tonggos," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (12/01/2021).

Baca juga: Awas, Kebiasaan Buruk Bisa Bikin Gigi Anak Tonggos

Ia menambahkan, ngedot atau ngempeng mungkin menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan untuk dilakukan seorang anak.

Namun, orangtua perlu menghentikan kebiasaan itu secara perlahan agar kelak gigi anak tidak tonggos.

"Periode transisi itulah di mana orangtua mesti pintar-pintar supaya tidak menyebabkan goncangan pada anak dan tidak menyebabkan giginya tonggos," kata Benny.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Ngedot Sebelum Tidur

Dapat merusak gigi
Kebiasaan minum susu yang dilakukan anak sebelum tidur sebetulnya juga tidak dianjurkan.

Benny menambahkan, biasanya orangtua memberikan susu ketika anak sulit tidur di malam hari dan tak jarang anak tertidur sambil minum susu.

Kebiasaan tersebut sangat buruk karena bisa mengakibatkan karies botol susu atau gigi berlubang yang dipicu kebiasaan anak menyusu, baik ASI maupun susu formula.

Namun, kebiasaan tersebut menimbulkan masalah gigi ketika tidak dibarengi dengan praktik kebersihan gigi yang baik.

"Untuk mencegahnya jangan memberikan susu pada saat anak tidur. Begitu anak sudah ada gigi, anak juga harus mulai diajarkan menjaga kebersihan giginya," papar Benny.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Mulai Mengajari Anak Menyikat Gigi?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau