Terkadang gigitan nyamuk dapat terinfeksi selama proses penyembuhan. Menggaruk gigitan dan membuka luka kering dapat meningkatkan kemungkinan tersebut.
Jika kamu menghentikan proses penyembuhan dengan menggaruk, maka garukan itu menghancurkan kulit baru yang tumbuh di bawah koreng.
Akibatnya, bekas luka dan bahkan infeksi menjadi lebih mungkin terjadi.
Gigitan nyamuk yang terinfeksi akan meradang dan mungkin mengeluarkan cairan berwarna kuning atau hijau.
Setelah infeksinya hilang, maka kulit biasanya akan mendapatkan bekas luka permanen.
Jaringan parut keloid
Beberapa orang lebih rentan terhadap jaringan parut ketika digigit nyamuk -atau apa pun yang merusak lapisan kulit atas-.
Bekas luka ini, yang disebut bekas luka keloid, bisa menjadi lebih besar dari luka gigitan nyamuk yang awal.
Baca juga: 9 Hal yang Bisa Dicoba untuk Mengusir Nyamuk
Bekas luka keloid adalah penumpukan kolagen yang terjadi selama penyembuhan. Biasanya jejaknya akan terlihat permanen.
1. Rawat dengan lidah buaya
Lidah buaya membantu penyembuhan setelah kulit terkena luka bakar, luka sayatan, atau gigitan serangga.
Mengaplikasikan lidah buaya ke tempat gigitan nyamuk dapat membantu menyembuhkan kulit.
Setelah luka kering awal terlepas, kita bisa mulai mengelupas area gigitan untuk menurunkan risiko jaringan parut, dan mendorong terbentuknya lapisan sel kulit baru yang sehat.
Gunakan scrub pengelupas kulit atau sikat pengelupas yang lembut, seperti spons, di atas gigitan setiap kali mandi.
2. Produk perawatan