Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2021, 20:15 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Tanpa komitmen, bisnis bisa saja tersendat di tengah jalan atau berhenti, bahkan sebelum kamu sempat balik modal.

"Sekalipun bos atau owner yang meng-hire jasa konsultan atau memperkerjakan karyawan, tetap harus punya waktu untuk memantau dan berdiskusi soal peta bisnisnya mau dibawa kemana di masa pandemi seperti ini," kata penulis yang juga melahirkan novel Senggang dan Gama itu.

Baca juga: Ini 5 Inspirasi Pekerjaan untuk Menambah Penghasilan

Lalu, bagaimana jika pelaku UMKM memiliki pekerjaan lain atau juga menjadi ibu rumah tangga?

Pastikan kamu menyusun pembagian tugas dengan baik, sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai, termasuk bisnismu.

"Soal membagi waktu bagi yang kerja bisa difokuskan saat weekend untuk mantau bisnisnya kalau weekday terlalu full aktivitasnya."

"Kalau IRT mungkin bisa membuat to-do-list soal aktivitas yang dilakukan di kesehariannya, di situ bisa dicatat jam berapa sampai jam berapa atau hari apa untuk cek bisnisnya," ungkap Raiy.

Selain itu, penting untuk memisahkan kontak pribadi dengan kontak bisnis, sehingga pelaku UMKM tidak repot ketika berkontak dengan klien dan mitra bisnis di tengah kesibukannya dengan aktivitas lain.

Selain itu, konsistensi menjadi lanjutan dari komitmen ini.

Raiy menyebutkan kasus salah satu narasumber yang ditemuinya saat riset.

Pelaku UMKM tersebut sebetulnya memiliki modal besar, lahan yang strategis dan stok produk yang mumpuni, namun kurang konsisten dalam mengelola bisnisnya.

"Saat bisnisnya sudah ada, dia tidak konsisten dalam mengelola. Baru buka satu bisnis sudah mencoba bikin bisnis baru lagi."

"Akhirnya keteteran dan terabaikan. Jadi kurang terurus bisnisnya," ungkap Raiy.

Baca juga: 3 Tips Atur Uang dan Tetap Waras di Tengah Pandemi

3. Kreatif membuat merek
Sekecil apapun bisnis yang akan kamu mulai, merek atau brand tetaplah diperlukan.

Terlebih tren bisnis di masa pandemi semakin beralih ke ranah online.

Selain merek, penting pula untuk memiliki akun media sosial untuk memperkenalkan merek atau logo dagangan, sekaligus menjadi media berkomunikasi dengan konsumen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com