Menurut dia, tanda paling umum adalah gatal-gatal yang dapat bermanifestasi sebagai menggosok, menjilat, menggaruk, dan menggigit area tubuh yang berbeda.
"Anjing mungkin merasakan gatal di area perianal (ujung belakang), cakar, di sekitar mulut, ketiak, atau selangkangan," terangnya.
2. Terdapat hot spot
Jika kita melihat anjing menggigit satu area di tubuhnya begitu sering dan parah, bisa jadi di situ adalah area hot spot yang tampak seperti luka.
"Area hot spot merupakan serangan bakteri fokal dan lembap yang tiba-tiba karena gangguan trauma diri (self-trauma)," kata Patterson.
Jika terlalu lama dibiarkan, hot spot tersebut dapat menyebabkan infeksi kulit.
Jadi, pastikan untuk bertanya kepada dokter hewan bagaimana cara mengobatinya dan tanyakan tentang alergi potensial.
3. Infeksi telinga
Ada perbedaan antara infeksi telinga yang kadang-kadang bisa didapat anjing dari berenang dan infeksi terus-menerus karena alergi makanan.
"Saluran telinga bisa meradang akibat alergi peradangan di kulit," jelas Theus.
"Ini akan menyebabkan pertumbuhan berlebih dari mikroorganisme normal (jamur, bakteri) yang hidup di saluran telinga," sambung dia.
Pertumbuhan jamur atau bakteri yang berlebihan membuat anjing sering menggaruk telinganya, kepala gemetar yang tidak biasa, kotoran telinga yang berlebihan, atau keluarnya cairan dari telinga.
Baca juga: 4 Alasan yang Bikin Anjing Menjilat Secara Berlebihan
Cara untuk menanganinya
Jika kita mencurigai anjing peliharaan memiliki alergi, mengubah merek makanan atau rasa saja tidak cukup. Langkah terbaik adalah membuat janji dengan dokter hewan.
Patterson menjelaskan, tes standar untuk mendiagnosis alergi makanan adalah uji coba diet eliminasi selama beberapa minggu.