Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2021, 23:00 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Menshealth

Kemudian pada pertengahan tahun 2018, Bernett bergabung dengan klub sepeda Akron. Dia selalu rutin bersepeda setiap Sabtu malam bersama klubnya.

Merasa tak puas, Bernett kemudian mengikuti Thursday Night Fast Ride (TNFR) yang terkenal di Summit County.

"Saya suka mengendarai sepeda untuk kesenangan. Tapi jiwa kompetitif saya menambahkan motivasi tambahan agar bisa lebih baik," ungkap dia.

Baca juga: Benarkah Sayur Bisa Hambat Penurunan Berat Badan?

Selama tiga tahun, Bernett jadi sangat terobsesi dengan olahraga sepeda. Dia membeli lebih banyak sepeda, mengikuti sejumlah balapan kerikil, dan berhasil naik ke beberapa podium.

Bernett bahkan sampai menyewa pelatih khusus dan memulai pelatihan yang terstruktur. Dia juga mengambil lisensi untuk bergabung dengan tim balap sepeda AS.

Kendati demikian, Bernett tetap ingat tujuan awalnya bersepeda. Apalagi, dia bekerja di bisnis makanan di mana godaan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat cukup tinggi.

"Sebelum mulai bersepeda lagi, saya banyak mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan."

"Sekarang saya fokus membuat makanan natural dari nol," ujar Bernett.

Dia menyadari bersepeda telah membuatnya lebih kurus, lebih cepat, lebih kuat, dan lebih sehat.

Selain itu, setelah dua tahun bersepeda, tekanan darah Bernett juga kembali normal.

"Saya menghentikan pengobatan tekanan darah yang telah saya konsumsi selama delapan tahun terakhir. Berat badan saya juga turun hampir 27 kilogram," kata dia.

Baca juga: 11 Macam Buah yang Bantu Turunkan Berat Badan

Bernett mengaku rutin bersepeda enam kali seminggu. Jika suasana mendukung, dia bisa bersepeda di luar ruangan 10-12 jam per minggunya.

Saat ini, di tengah pandemi Covid-19, Bernett tetap rutin bersepeda. Dia juga menjalani diet puasa dan menghindari makanan olahan.

"Saya ingin menurunkan berat badan lebih banyak melalui diet dan berkendara. Dalam jangka panjang, saya tidak ingin melupakan sepeda seperti masa lalu," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com