Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Datangkan Masalah Kesehatan

Kompas.com - 20/03/2021, 10:46 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.

Tapi itu saja tidak cukup. Masih ada perilaku gaya hidup lain yang seolah tidak berbahaya, ternyata dapat memengaruhi kondisi kesehatan. 

1. Konsumsi pemanis buatan

Pemanis buatan merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan. Walaupun tidak memiliki kalori, pemanis buatan dapat menghancurkan dan mengubah bakteri di usus.

Usahakan untuk menghindari pemanis buatan. Bila ingin menambahkan rasa manis ke makanan atau minuman, lebih baik menggunakan pemanis alami seperti stevia.

Baca juga: 3 Pemanis Alternatif Pengganti Gula

2. Posisi tidur

Posisi tidur tertentu dapat memengaruhi kesehatan. Misalnya posisi tidur miring atau meringkuk seperti posisi janin.

Posisi tidur tersebut walau terasa nyaman dapat menyebabkan sakit punggung dan masalah dengan paru-paru.

Menurut The National Sleep Foundation, posisi tidur terbaik adalah terlentang dengan meletakkan bantal kecil di bawah lutut. Posisi ini dapat menghilangkan tekanan pada kepala, leher, dan tulang belakang.

Baca juga: 6 Posisi Tidur Terbaik Ketika Menderita Sakit Punggung Bawah

3. Duduk terlalu lama

Meskipun rutin berolahraga setiap hari, duduk terlalu lama juga memengaruhi kesehatan karena dapat menyebabkan sakit punggung.

Cobalah pasang pengingat agar tidak duduk terlalu lama. Atur waktu sesering mungkin untuk bangun sejenak dan berjalan-jalan.

Selain itu, jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga intensitas sedang minimal 150 menit per minggu.

Ilustrasi masak bareng anak di rumah. SHUTTERSTOCK/JACK FROG Ilustrasi masak bareng anak di rumah.

4. Cara memasak

Memasak dengan panci teflon juga dikatakan dapat mengganggu kesehatan karena bahan kimia asam perfluorooctanoic (PFOA).

Hingga tahun 2015, bahan kimia tersebut masih digunakan untuk melapisi panci teflon anti lengket. Padahal, ada risiko kesehatan yang mengintai.

Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan PFOA adalah tumor hati, kanker payudara, kanker testis, penurunan kesuburan, gangguan tiroid dan ginjal, serta berat badan lahir rendah.

Pastikan untuk selalu memeriksa kualitas panci antilengket sebelum membelinya. Pilihlah panci teflon berkualitas baik dan segera ganti jika lapisannya retak atau mengelupas.

Baca juga: 6 Kesalahan Merawat Wajan dan Panci Stainless Steel

5. Penggunaan deodoran

Ada kekhwatiran yang muncul terkait penggunaan deodoran atau antiperspiran. Alasannya karena ada kandungan aluminium dan paraben yang diklaim dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Memang penelitian belum menemukan hubungan kausal antara kandungan tersebut dengan peningkatan risiko kanker payudara. Tapi ada beberapa temuan menarik.

Penggunaan paraben sebagai pengawet pada produk kulit dan kecantikan dapat meniru efek estrogen dalam tubuh.

Selain itu, antiperspiran juga mengandung garam aluminium yang menghalangi kelenjar keringat saat larut di kulit.

Ada kekhawatiran aluminium dapat diserap ke dalam tubuh dan mengubah cara sel payudara menerima estrogen.

Baca juga: Penyebab Ruam Ketiak karena Deodoran dan Cara Mengatasinya

Belum diketahui seberapa banyak aluminium dalam produk kulit dan kecantikan yang diserap ke dalam tubuh. Satu studi menemukan aluminium yang terserap sebanyak 0,012 persen.

Studi tambahan menemukan tidak ada perbedaan jumlah aluminium di jaringan payudara kanker dan jaringan payudara yang sehat.

Dari studi tersebut seharusnya kandungan aluminium dalam antiperspiran tidak memengaruhi risiko kanker payudara.

Namun, jika ada gangguan kesehatan ginjal, tanyakan kepada dokter apakah harus menghindari produk yang mengandung aluminium atau tidak.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Manfaat Minum Air Lemon Hangat Sebelum Tidur

6. Kurang minum

Tidak minum cukup air adalah kebiasaan lain yang menyebabkan masalah kesehatan. Salah satunya adalah dehidrasi.

Dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan batu ginjal. Institute of Medicine of The National Academies of Sciences merekomendasikan minum 11-16 cangkir air per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com