Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2021, 10:03 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Membaca memberi energi pada otak

Membaca juga memberikan energi pada area otak yang bertugas untuk melakukan aktivitas motorik, yaitu sulkus pusat.

Di saat kita membaca buku yang menceritakan sebuah aktivitas fisik, neuron akan menjadi sibuk.

Misalnya, ketika kita membaca buku tentang orang yang menunggang kuda, otak kita akan bertindak seolah-olah kita sedang menunggang kuda, meski faktanya tidak demikian.

Baca juga: Kiat Membesarkan Anak yang Suka Membaca

Tidak semua jenis bacaan memiliki efek yang sama

Penting untuk diperhatikan, tidak semua jenis bacaan mempunyai efek yang sama. Temuan awal dari serangkaian percobaan yang dilakukan di Stanford University menunjukkan, membaca literatur memberikan latihan bagi otak.

Pemindaian MRI pada orang-orang yang mendalami novel dari Jane Austen menunjukkan peningkatan aliran darah ke area otak yang mengendalikan fungsi kognitif dan eksekutif.

Efek peningkatan aliran darah ke area otak jauh lebih sedikit pada partisipan yang membaca beberapa paragraf secara santai di toko buku.

Manfaat membaca bagi penderita disleksia

Pada studi yang diterbitkan ke dalam jurnal Neuron, para peneliti menemukan, 100 jam kelas membaca meningkatkan kualitas materi putih otak pada anak di usia 8-10 tahun yang kemampuan membacanya kurang.

Materi putih otak mengacu pada jaringan yang membawa sinyal antara area materi abu-abu, tempat pemrosesan informasi berlangsung.

Para peneliti menyimpulkan, otak mulai mengatur ulang dengan cara yang bermanfaat, bukan sekadar korteks temporal yang berkaitan dengan membaca.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Membaca Buku di Masa Pandemi

Efek membaca di gawai

Dalam buku barunya, "Reader, Come Home", Wolf menemukan bahwa kemampuannya untuk berkonsentrasi pada kata-kata tertulis menurun, karena kebanyakan dari kita lebih sering membaca apa yang ada di layar perangkat.

"Sayangnya, bentuk membaca ini tidak berkelanjutan atau terkonsentrasi," tulisnya.

Tanpa latihan berkelanjutan dari membaca, otak kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan proses rumit yang memungkinkan kita membaca secara mendalam.

Solusinya, jauhkan diri dari perangkat ponsel dan komputer, luangkan waktu satu atau dua jam untuk membaca buku.

Baca juga: Jangan Suruh Anak Berhenti Rewel dengan Memberi Gawai, Ini Bahayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com