KOMPAS.com - Roasting, yang menjadi kelebihan dari stand up comedian Kiky Saputri, adalah teknik ketika seseorang dijadikan objek lelucon atau ejekan.
Namun sebagian kalangan seringkali mempertanyakan batasan dari praktik ini, agar tetap menghibur, namun tidak berujung menjadi penghinaan.
Teknik ini berkembang pada tahun 1950-an dengan sasaran tembak -umumnya, adalah artis atau pesohor.
Baca juga: Bahas Artis yang Enggan Di-roasting, Kiky Saputri Segera Bertemu Sule dan Nathalie Holscher
Gaya komedi ini terus bertahan sampai saat ini. Bahkan, sejumlah nama besar seperti Justin Beiber hingga mantan Presiden AS Donald Trump pun kerap menjadi "korban".
Roasting tidak bisa disamakan dengan penghinaan, karena ada unsur persetujuan dalam penerapannya.
Mengacu pada laporan BBC, acara televisi terkenal Amerika, Comedy Central Roast, mensyaratkan adanya surat persetujuan bertandatangan untuk memastikan hal itu.
Biasanya, ini termasuk adanya negosisasi mengenai hal apa yang boleh dibahas atau tidak.
Kesepakatan ini yang lantas menjadi panduan bagi si komedian untuk menyampaikan konten dengan batasan tertentu, agar objeknya tidak merasa terhina.
Karena itulah, roasting dimaksudkan sebagai apresiasi, alih-alih penghinaan. Objek yang berkaitan bisa melihat materi tersebut sebagai kritik yang membangun.
Kevin Hart, aktor yang mengawali kariernya sebagai stand up comedian mengatakan, hinaan bisa menjadi tanda keintiman hubungan seseorang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.