Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2021, 19:26 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membedong bayi merupakan tradisi turun temurun di Asia. Tujuan dari tindakan ini adalah memberikan kehangatan dan kenyamanan pada bayi baru lahir.

Sebenarnya membedong bayi adalah hal yang aman, namun ada beberapa hal yang perlu diketahui agar tidak menimbulkan risiko berbahaya.

Menurut Dr. Meirdhania Andina, SpA, MKes, ada beberapa mitos terkait pembedongan.

Pertama, posisi tubuh bayi saat dibedong. Meirdhania mengingatkan, jangan meluruskan kaki karena dapat menimbulkan cedera pada pinggul atau hip dysplasia.

"Ketika membedong bayi, biarkan posisi natural. Normalnya posisi bayi yaitu m-shape atau frog position, posisi yang seperti kodok."

Demikian kata Meirdhania dalam peluncuran virtual koleksi bedong modern Mothercare x Love To Dream, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Bedong Modern yang Bikin Bayi Lebih Bebas Bergerak

Kesalahan dalam membedong bayi, seperti meluruskan kaki dapat menyebabkan dislokasi. Akibatnya bayi mengalami cedera, kurang aktif, atau kakinya panjang sebelah.

"Meluruskan kaki saat dibedong itu mitos. Fisiologisnya harus seperti kodok atau bentuk huruf M," tambah Meirdhania.

Dirinya menerangkan, lurus atau tidaknya kaki, bukan pengaruh dari bedong melainkan anatomi tubuh. Bila kaki tidak lurus masih bisa dievaluasi oleh dokter.

Sebaliknya, jika kaki bayi sengaja diluruskan ketika dibedong, maka hal itu dapat memicu terjadinya cedera dan bisa membuat jalan bayi pincang nantinya.

Mitos selanjutnya terkait pembedongan adalah pertumbuhan bayi. Ada yang mengatakan jika bedong dapat menghambat pertumbuhan bayi. Meirdhania menegaskan anggapan itu salah.

"Pertumbuhan itu menyangkut berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Ini kaitannya dengan nutrisi atau ASI, tidak ada hubungan dengan bedong," tambahnya.

Di sisi lain, spesialis anak dari RS Brawijaya Saharjo itu menerangkan, ketika membedong bayi, pastikan kain tidak terlalu ketat maupun terlalu longgar.

"Jadi harus disesuaikan. Bagian atas membuat bayi nyaman dan bagian bawah tidak membatasi gerak, sehingga tidak terjadi ceder," ujar Meirdhania.

Baca juga: 9 Mitos Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir dan Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com