KOMPAS.com - Kesadaran akan gaya hidup sehat terus meningkat di masa pandemi Covid-19. Sayangnya hal itu masih diiringi dengan peningkatan masalah kesehatan.
Salah satu gangguan kesehatan yang dikhawatirkan adalah risiko penyakit jantung.
Menurut Dr Divya Marina Fernandes, spesialis jantung intervensi di Aster RV Hospital, Bengaluru, India, banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang aktif saat ini.
Baca juga: 8 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Setelah Serangan Jantung
Berkurangnya aktivitas merupakan akibat dari perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh pandemi.
Tingkat stres yang bertambah, kata dia, juga menyebabkan banyak orang mulai merokok, dan ini tentu berdampak negatif bagi kesehatan jantung.
Mengetahui kondisi kesehatan jantung
Menurut Fernandes, seseorang harus mengenali tubuhnya untuk memahami apakah kondisi jantungnya sehat atau tidak.
"Jika kita merasa sangat lelah, nyeri dada, atau sempat berlari satu kilometer dan menaiki dua anak tangga, lalu sekarang sesak napas saat melakukannya, maka kita perlu memerhatikan kesehatan jantung."
Tanpa perlu buru-buru ke rumah sakit, kita bisa melakukan pemeriksaan sederhana terkait masalah jantung di rumah.
"Banyak orang berinvestasi dengan alat pengukur denyut nadi dan alat tekanan darah."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.