Pada akhirnya, mereka merasa kurang percaya diri untuk bergaul dengan teman-temannya, sehingga gangguan depresinya berkembang menjadi lebih serius.
Pada akhirnya, situasi tersebut banyak berdampak terhadap penurunan kualitas hidup dan hal ini telah dibuktikan oleh studi.
Apalagi, kebanyakan orang menderita vitiligo seumur hidup. Jadi, penting untuk mengembangkan coping strategies.
"Coping strategy ini dapat membantu banyak orang untuk belajar tentang vitiligo."
"Strategi lain yang juga bermanfaat adalah berhubungan dengan orang lain yang juga menderita vitiligo," kata Arini melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Meskipun sudah lama berada di sekitar kita, masih banyak orang yang tidak mengetahui penyakit kulit ini.
Itulah mengapa, menurut Vrfoundation, 25 Juni diperingati sebagai Hari Vitiligo Sedunia sebagai upaya untuk menyadarkan pada dunia adanya penyakit vitiligo, dan ada orang-orang yang berjuang dengan vitiligo.
Tanggal tersebut diperingati bersamaan dengan hari meninggalnya Michael Jackson.
Baca juga: Penyakit Kulit Vitiligo Bisa Diobati, Ini 4 Jenis Terapinya
Jutaan orang di seluruh dunia menderita vitiligo. Hampir setengahnya mendapatkannya sebelum mencapai usia 21 tahun.
Sayangnya, penyebab hilangnya warna kulit pada penderita vitiligo masih tidak diketahui.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.