KOMPAS.com - Masalah lingkungan sering kali terjadi akibat meningkatnya pola konsumsi masyarakat, baik itu terhadap makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya.
Maka dari itu, untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk peduli pada lingkungan dengan berbelanja secara baik dan bijak.
Anggota Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia, Natalia Soebagjo mengatakan, masih banyak orang yang membeli sesuatu bukan karena kebutuhan, tapi keinginan.
Baca juga: Cara Rayi Putra dan Dila Hadju Ajarkan Anak Peduli Lingkungan
"Sebisa mungkin belilah produk-produk yang awet dipakai sehingga kita tidak perlu membuangnya terlalu karena bisa menjadi sampah yang menumpuk."
Kata Natalia dalam virtual talkshow bersama WWF Indonesia, Minggu (18/7/2021).
Kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis juga mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif dan berdampak buruk bagi lingkungan.
Misalnya, dapat meningkatnya jumlah sampah, atau pun kerusakan ekosistem akibat praktik produksi yang tidak bertanggung jawab dan eksploitatif.
Juga ada potensi meningkatnya emisi gas rumah kaca akibat dari proses produksi.
Hal ini diakui Janna Soekasah Joesoef yang sehari-hari bergerak di industri fesyen. Apalagi, industri ini diketahui memiliki dampak lingkungan yang signifikan.
Baca juga: Catat, 5 Cara Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Rumah
"Sebagai pelaku industri, berangkat dari kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan industri fesyen."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.