Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 17:23 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit warga masyarakat yang masih salah kaprah dan menganggap gejala Covid-19 hanya sebagai keluhan flu biasa.

Akibatnya, penanganan yang dilakukan tidak tepat, sehingga membahayakan nyawa.

Ada orang yang termakan hoax dan takut 'dicovidkan' sehingga enggan dites dan meyakini sakit yang dideritanya hanya flu biasa.

Penyangkalan ini membuat mereka abai akan protokol kesehatan dan dampaknya bisa membahayakan orang lain.

Sebaliknya, ada juga yang mengalami gejala flu dan langsung panik karena khawatir terinfeksi virus Corona.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Begini Cara Bedakan Infeksi Sinus dan Covid-19

Kekhawatiran ini memicu mereka melakukan berbagai tindakan yang gegabah dan bisa merugikan.

Agar bisa meberikan respon yang tepat, kita seharusnya bisa membedakan antara flu biasa dengn gejala Covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan spektrum gejala Covid-19 sangat luas.

Mulai dari yang ringan seperti gejala masuk angin dan meriang, sampai yang berat seperti demam tinggi dan pilek hebat hingga kerusakan organ dan harus dilarikan ke unit gawat darurat.

Karena variabelnya sangat luas, menurut Adaninggar, masih banyak yang mengabaikan, dan menganggap gejala yang dirasakan sebagai flu biasa.

Padahal, tingkat penularannya lebih tinggi dan berisiko pada kondisi kesehatannya termasuk kemungkinan adanya pemburukan.

"Pada kondisi pandemi ini, lebih baik jika kita mengalami gejala flu, ringan atau apapun, kita harus memikirkan kemungkinkan ini adalah Covid."

"Apalagi kalau sakitnya bersamaan dengan orang rumah atau orang terdekat lainnya," kata dia seperti dalam unggahan di akun Instagram-nya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by RA Adaninggar,dr,SpPD (@drningz)

Ia menegaskan, penting untuk selalu berpikir yang terburuk di era pandemi seperti ini.

Cara ini lebih baik untuk melindungi orang sekitar dari penyebaran virus dan memonitor kondisi kesehatan kita, sampai akhirnya terbukti penyakit yang diderita bukan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com