Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2021, 08:28 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolesterol baik (high density lipoportein/HDL)  dikenal fungsinya untuk membersihkan kolesterol jahat dalam tubuh dan mengirimkannya ke liver untuk dibuang keluar.

Namun, para ilmuwan menduga fungsi lain kolesterol baik yang selama ini tidak diketahui. Jenis kolesterol baik yang dimaksud adalah HDL3 yang ketika diproduksi oleh usus. HDL3 ini dapat memblokir sinyal bakteri usus yang menyebabkan peradangan hati.

Jika tidak diblokir, sinyal bakteri ini akan berjalan dari usus ke hati, di mana mereka mengaktifkan sel-sel kekebalan yang memicu keadaan inflamasi atau peradangan, yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Dokter bedah Gwendalyn J. Randolph, PhD, dan profesor Emil R. Unanue melakukan penelitian ini bersama dengan beberapa dokter bedah anak. 

Randolp mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir obat-obatan yang meningkatkan kadar HDL secara keseluruhan tidak disukai lagi.

Ini dikarenakan oleh hasil uji klinis yang tidak menunjukkan manfaatnya pada penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Mengapa Penting Menjaga Kadar Kolesterol Baik?

"Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa peningkatan kadar jenis HDL spesifik ini, dan secara khusus meningkatkannya di usus, mungkin menjanjikan dalam hal perlindungan terhadap penyakit hati," katanya.

Mikroba usus

Segala jenis kerusakan usus dapat mempengaruhi mikroba yang disebut bakteri Gram-negatif dapat mempengaruhi tubuh.

Mikroba tersebut menghasilkan molekul inflamasi yang disebut lipopolisakarida yang dapat melakukan perjalanan ke hati melalui vena portal, pembuluh utama yang memasok darah ke hati, dan membawa sebagian besar nutrisi ke hati setelah makanan diserap di usus.

Zat-zat dari mikroba usus dapat berjalan bersama dengan nutrisi dari makanan untuk mengaktifkan sel-sel kekebalan yang memicu peradangan.

Dengan cara ini, elemen mikrobioma usus dapat mendorong penyakit hati, termasuk penyakit hati berlemak dan fibrosis hati.

Baca juga: Agar Terhindar dari Kanker Usus Besar, Lakukan 6 Hal Ini

Penelitian ini bermula karena beberapa bayi prematur mengalami kondisi necrotizing enterocolitis, peradangan usus yang menyebabkan sebagian usus perlu diangkat melalui pembedahan.

Setelah operasi usus yang berhasil, bayi-bayi tersebut justru sering mengalami penyakit hati. Maka dari itu, Onufer dan Warner ingin mengetahui alasan mengapa ini bisa terjadi.

Para peneliti menunjukkan bahwa kerusakan hati menjadi lebih buruk ketika HDL3 dari usus berkurang, seperti karena melakukan operasi pengangkatan sebagian usus.

Usus yang lebih pendek berarti ebih sedikit HDL3, dan operasi itu sendiri menyebabkan keadaan yang merugikan di usus, yang memungkinkan lebih banyak lipopolisakarida tumpah ke dalam darah portal.

Ketika kita mengangkat sebagian usus yang menghasilkan HDL3 paling banyak, maka keadaan hati kita akan memburuk.

Baca juga: Hindari, 7 Jenis Makanan dan Minuman yang Merusak Liver

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com