Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2021, 08:40 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Pada tahun 1977, sekitar 0,4 persen ibu menderita diabetes selama kehamilan.

Di tahun 2016, jumlah ibu yang menderita diabetes di masa kehamilan meningkat menjadi 6,5 persen.

Ibu yang menderita diabetes cenderung berusia lebih tua dan sudah melewati banyak proses kehamilan sebelumnya.

Secara keseluruhan, 533 bayi dari ibu penderita diabetes didiagnosis dengan kelainan bias tinggi selama 25 tahun masa tindak lanjut.

Anak yang ibunya menderita diabetes di masa kehamilan berisiko lebih tinggi (39 persen) untuk mengembangkan kelainan bias daripada anak-anak lain, menurut temuan studi.

Risiko pengembangan kelainan bias terlihat pada anak dari ibu penderita diabetes tipe 1 (32 persen) dan diabetes tipe 2 (68 persen).

Studi juga mengungkap, anak dari ibu dengan komplikasi diabetes berisiko mengalami kelainan bias tinggi dua kali lipat dibandingkan anak yang ibunya tidak memiliki komplikasi diabetes.

Rabun jauh umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan rabun dekat akan terlihat ketika anak berusia remaja dan dewasa, menurut studi tersebut.

Para peneliti menduga perbedaan itu disebabkan oleh proses alami di mana bentuk mata berubah selama masa kanak-kanak.

Tim peneliti menambahkan, peningkatan jumlah tahun dan intensitas sekolah dapat meningkatkan risiko rabun jauh pada anak berusia dini hingga dewasa.

"Peningkatan risiko kelainan bias sebesar 39 persen relatif rendah," demikian penjelasan tim peneliti.

"Namun mengingat tingginya prevalensi global kesalahan bias, setiap peningkatan kecil dalam faktor risiko rendah akan berkontribusi pada penurunan besar kondisi mata ini."

Studi ini dipimpin oleh Jiangbo Du dari State Key Laboratory of Reproductive Medicine di Nanjing Medical University di China, dan Jiong Li dari Aarhus University di Aarhus, Denmark.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 8 Tanda Peringatan Kita Terkena Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com