Memahami identitas yang kita miliki akan memengaruhi kita dalam meyakini sesuatu, atau berperilaku dengan cara tertentu.
Dengan mengetahui identitas kita, lebih mudah menyaring nilai-nilai yang murni berasal dari kita, dan nilai-nilai mana yang ditanamkan ke kepala kita dari orang lain.
2. Melihat riwayat keluarga
Fregoso menyarankan kita untuk melihat riwayat keluarga guna mendapatkan wawasan tentang siapa kita.
"Apakah kita tahu siapa leluhur kita selain kakek buyut? Bagaimana kisah mereka?" tutur dia.
Mengetahui seperti apa keluarga dan masa lalu mereka dapat memperkuat nilai-nilai kita, yang akhirnya dapat membantu menambah keyakinan, pemikiran, dan pandangan kita.
3. Menuliskan nilai-nilai yang kita dan orang lain miliki
"Periksa dari mana nilai-nilai itu berasal. Apakah dari kita, keluarga, atau masyarakat?" terang Fregoso.
"Mengidentifikasi keyakinan dan nilai-nilai dari dalam diri kita akan membantu membangun persepsi diri yang lebih kuat."
Sebagai contoh, kita mungkin tidak tertarik bekerja di perusahaan yang menerapkan jam kerja "9 to 5", dan lebih memilih bekerja di industri kreatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.