Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 08:37 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menguap adalah refleks primitif. Kebanyakan hewan menguap, dan manusia tidak terkecuali. Burung, reptil, mamalia, dan bahkan beberapa hiu bisa menguap.

Menariknya, ketika satu orang menguap, orang lainnya pun bisa ikut menguap, seolah ketularan. Karenanya banya orang bertanya-tanya, "Apakah menguap itu menular?"

Meski dikaitkan dengan rasa ngantuk, menguap tidak hanya terjadi saat kita merasa lelah.

Para ilmuwan menduga alasan kita menguap sangat berkaitan dengan suhu otak kita.

Menguap membawa udara, yang dapat digunakan tubuh kita untuk mendinginkan atau menstabilkan suhu otak.

Studi sebelumnya pada manusia menunjukkan bahwa menguap lebih sering terjadi di suhu panas dan lebih jarang ketika suhu lebih dingin.

Para ilmuwan mengamati bahwa orang cenderung menguap ketika mereka lelah atau bosan. Penyebabnya karena otak mereka melambat akibat kelelahan atau kurangnya rangsangan.

Hewan dengan otak yang lebih besar cenderung menguap untuk waktu yang lebih lama, mungkin karena menghirup lebih banyak udara untuk mendinginkan otak yang lebih besar.

Menguap juga menekan otot-otot wajah dan mendorong darah yang kaya oksigen ke otak.

Saat kucing atau anjing menguap, mereka akan sering melakukan peregangan pada saat yang bersamaan.

Peregangan ini membangunkan tubuh dan otak melalui gerakan dan kompresi jaringan dan otot. 

Baca juga: 4 Penyebab Sering Menguap Padahal Sudah Cukup Tidur

Lalu mengapa menguap menular?

Ini adalah fakta yang terbukti secara ilmiah bahwa menguap itu menular, dan ada beberapa alasanya.

Rupanya ini berkaitan dengan perilaku meniru. Melihat orang lain menguap memicu kita untuk menguap juga karena kita berada di lingkungan yang sama, terpapar suhu dan rangsangan yang sama.

Sebagai makhluk sosial, kita cenderung meniru tindakan orang lain. Naluri primitif ini terjadi  untuk menciptakan ikatan sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com