Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 18 September 2021, 21:29 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hublot kembali membuktikan keahlian dalam mengolah berbagai material menjadi sesuatu yang artistik di sebuah arloji.

Pada Rabu (15/9) kemarin, watchmaker Swiss itu merilis arloji baru yang dinamai Spirit of Big Bang Gold Crystal.

Fokus utama yang menjadi perhatian arloji dengan cangkang tonneau itu tidak lain adalah material kristal emas 24 karat yang berada di bagian dial.

Perlu diketahui, proses pengerjaan kristal emas ini dilakukan di laboratorium Hublot, dan memakan waktu lama.

Ahli pembuat dial atau master dial maker di Hublot mengaplikasikan 20 lapisan pernis transparan pada kristal emas yang berfungsi untuk mengunci posisi kristal tersebut agar tidak bergeser.

Dalam menghadirkan kristal emas di bagian dial Gold Crystal, Hublot menerapkan metode unik.

Pertama, pembuat jam memanaskan emas 24 karat murni sampai emas tersebut meleleh di suhu 1.064,18 derajat Celsius.

Hal itu menyebabkan molekul atom pada emas menguap menjadi campuran gas yang kemudian membentuk struktur terbuka.

Hasil penguapan atom pada emas digabungkan dengan ribuan kristal berukuran kecil. Para perajin Hublot kemudian secara hati-hati memilih kristal terbaik untuk ditempatkan ke bagian dial.

Perusahaan mengklaim, proses pengerjaan untuk menjaga posisi kristal pada dial tersebut  membutuhkan waktu satu tahun.

Menurut master dial maker di Hublot, pengaplikasian pernis di permukaan kristal harus dilakukan dalam atmosfer yang terkendali agar tidak ada gelembung udara yang terbentuk di permukaan lapisan.

Setelah kristal emas "terkunci" dengan baik, bagian dial dipoles hingga menjadi sangat halus.

Baca juga: Magic Gold, Jam Tangan Berbahan Campuran Emas dan Keramik dari Hublot

Hublot Spirit Of Big Bang Gold Crystal Hublot Spirit Of Big Bang Gold Crystal
Adapun CEO Hublot Ricardo Guadalupe menceritakan pembuatan Spirit of Big Bang Gold Crystal dalam sebuah pernyataan.

"Menggabungkan dan membuat materi baru bukanlah hal baru bagi Hublot. Ini merupakan bagian dari esensi merek," kata Guadalupe.

"Kami berhasil mereproduksi bentuk emas terlangka di bumi, yakni emas mengkristal yang dikenal sebagai kristal emas."

"Hublot tidak hanya mentransmutasikan emas, tetapi juga mengubah DNA dari ciri khas Hublot dalam pembuatan jam," tambahnya.

Bagian cangkang dan bezel Spirit of Big Bang Gold Crystal terbuat dari keramik hitam dengan sentuhan akhir satin.

Motor penggerak jam tangan tersebut adalah mesin HUB1710 buatan watchmaker yang menawarkan cadangan daya 50 jam.

Jam tangan ini dilengkapi tali bermotif kulit buaya berwarna hitam.

Hublot Spirit of Big Bang Gold Crystal tersedia dalam dua ukuran cangkang, yakni 39 mm dan 42 mm.

Model 39 mm dipasarkan seharga 28.400 dollar AS (sekitar Rp 405 juta).

Sedangkan untuk model cangkang 42 mm, harga yang dipatok sedikit lebih tinggi, 29.500 dollar AS atau lebih kurang Rp 420 juta.

Baca juga: Jam Tangan Berbahan Safir Jingga Pertama di Dunia dari Hublot

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau