Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 18:29 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber SHAPE

Sementara, lompat tali dengan kecepatan sedang selama setengah jam dapat mengurangi sekitar 352 kalori pada orang dengan berat 70 kg.

Baca juga: Inilah Olahraga yang Membakar Kalori Terbanyak

Latihan anaerobik

Meskipun lompat tali dan lari dikenal sebagai latihan aerobik, namun kedua latihan itu juga bisa menjadi bentuk latihan anaerobik.

Menurut Piedmont Healthcare, selama latihan anaerobik, yang biasanya berlangsung cepat dan berintensitas tinggi, tubuh kita tidak bergantung pada oksigen untuk memberi daya melalui suatu aktivitas, tapi menggunakan energi dari glikogen yang tersimpan di otot.

Akibatnya, kita akan dapat tampil di level tinggi ini hanya untuk waktu yang singkat.

"Lompat tali, khususnya, bisa menjadi campuran latihan aerobik dan anaerobik tergantung pada kecepatan kita melompat," ujar Duquette.

Artinya, lompat tali bisa menjadi latihan kardio aerobik yang luar biasa dengan kecepatan yang sangat rendah, atau bisa menjadi latihan anaerobik yang sangat keras jika kita melakukannya dengan cepat.

Hal yang sama berlaku untuk lari. Jika kita joging dalam kondisi stabil untuk waktu yang lama, kita akan menjaga detak jantung tetap stabil, melatih sistem energi aerobik, dan meningkatkan daya tahan.

"Tetapi, jika kita lari sangat cepat, detak jantung akan melonjak dan tubuh akan memanggil sistem energi anaerobik," tambah Gatlin.

Dengan melatih kedua sistem energi dengan salah satu aktivitas itu, kita juga akan mendapatkan beberapa manfaat pembentukan otot.

Latihan aerobik membantu memperkuat serat otot berkedut lambat dan memungkinkan kita untuk berlatih dalam jangka waktu yang lama sebelum mulai merasa lelah.

Sedangkan, menurut Asosiasi Ilmu Olahraga Internasional, latihan anaerobik meningkatkan ukuran dan jumlah serat otot berkedut cepat yang meningkatkan ukuran otot, serta kekuatan.

Baca juga: Seberapa Efektif Olahraga Lari Turunkan Berat Badan?

Otot yang terlibat

Meskipun lari membuat jantung kita bekerja lebih keras, itu bukan satu-satunya otot yang digunakan selama latihan.

"Kesalahpahaman terbesar tentang lari adalah kebanyakan orang mengira ini hanya latihan paru-paru dan kaki, tetapi sebenarnya itu adalah gerakan tubuh total," kata Gatlin.

"Kita menggerakkan semuanya mulai dari kaki hingga tubuh bagian atas," ujar dia.

Lebih khusus lagi, bagian inti membantu menstabilkan seluruh tubuh saat kita juga menggunakan bisep dan trisep saat mengayun lengan ke depan maupun ke belakang.

Di sisi lain, lompat tali sangat bergantung pada tubuh bagian bawah, terutama betis, karena dapat membantu kita melompati tali.

"Saat lompat tali, kita tidak seharusnya menggunakan banyak tubuh," jelas Duquette.

"Lutut tidak seharusnya menekuk, lengan tidak seharusnya bergerak secara berlebihan saat kita mencoba menggerakkan tali," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com