KOMPAS.com - Diet tanpa olahraga apakah bisa berhasil?
Mungkin pertanyaan ini ada dalam pikiran banyak orang yang sedang menyusun rencana diet. Jadi, diet tanpa olahraga apakah bisa berhasil?
Jawabannya, ya. Kita sering mendengae bahwa penurunan berat badan adalah kombinasi dari 80 persen diet dan 20 persen olahraga, dan banyak ahli mengonfirmasi ini.
Untuk menurunkan berat badan, kita bisa mengubah pola makan, termasuk makan lebih sedikit kalori daripada yang dibakar. Konsep ini dinamakan defisit kalori.
Untuk memahami lebih lanjut tentang defisit kalori dapat dibaca pada tautan ini.
Untuk menurunkan berat badan, mengubah pola makan disebut lebih efektif daripada olahraga karena kita butuh melakukan banyak aktivitas untuk membakar kalori dalam jumlah cukup. Sementara itu, hanya mengutamakan olahraga tanpa mengatur pola makan menjadi lebih sehat sering kali tak memberikan hasil maksimal.
Meski begitu, diet tanpa olahraga bukanlah sesuatu yang paling dianjurkan. Alasannya, olahraga bisa membantu kita menurunkan berat badan dan menjaga berat badan di kisaran ideal.
National Health Service (NHS) menjelaskan, olahraga bisa membakar kalori berlebih yang tidak bisa kita hilangkan hanya dengan diet.
Mengutip pemberitaan Kompas.com (21/09/2021), direktur bedah metabolik dan bariatrik dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles sekaligus penulis Weight Issues: Getting the Skinny on Weight Loss Surgery, Dr Scott A Cunneen juga mengatakan kepada US News & World Report, olahraga membantu tubuh membakar kalori secara lebih efisien.
Sebab, olahraga dapat membantu mempercepat metabolisme tubuh kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.