Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 18:01 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber SELF

KOMPAS.com - Keringat dan bau badan akan keluar dari tubuh saat kita melakukan aktivitas berat, seperti mengangkat barang atau berolahraga.

Ketika kita sakit, atau merasa gugup, cemas dan stres, tubuh juga dapat mengeluarkan keringat dan bau badan.

Tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat yang akan menghasilkan dua jenis keringat berbeda.

Kedua jenis keringat tersebut tidak berbau, tetapi keringat yang ada di ketiak dan selangkangan akan berbau tidak sedap ketika bercampur dengan bakteri di kulit.

Baca juga: Hilangkan Bau Badan dengan Daun Sirih, Begini Caranya

Beberapa kondisi seperti keringat berlebih (hiperhidrosis) atau sedikit keringat (anihidrosis), serta perubahan bau badan bisa menandakan adanya masalah kesehatan.

Kapan keringat dan bau badan menjadi masalah?

Memang, ada orang yang memiliki bawaan berkeringat lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan orang lain.

Namun, segeralah temui dokter jika keringat dan bau badan tubuh berubah drastis seperti:

- Berkeringat lebih banyak atau lebih sedikit daripada biasanya

- Aktivitas menjadi terganggu karena kita berkeringat

- Keringat di malam hari tanpa penyebab yang jelas

- Perubahan pada bau badan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

Kelenjar ekrin berada di sebagian besar tubuh (telapak tangan, telapak kaki, dan dahi) dan terhubung ke permukaan kulit.

Sementara itu, kelenjar apokrin terdapat di bagian tubuh yang memiliki banyak folikel rambut, seperti kulit kepala, ketiak, dan selangkangan.

Ketika suhu tubuh naik, kelenjar ekrin akan mengeluarkan cairan ke permukaan kulit yang berfungsi mendinginkan tubuh. Cairan ini terdiri dari air dan garam.

Kelenjar apokrin menghasilkan cairan kental atau pekat ketika kita mengalami tekanan emosional.

Baca juga: Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih Parah

Cairan ini akan berbau ketika bercampur dengan bakteri yang biasanya ditemukan di kulit.

Mengatasi keringat berlebih dan bau badan tak sedap

Pada pasien yang memiliki kasus keringat berlebih dan bau badan, dokter biasanya menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dulu.

Dari situ, pasien akan menjalani tes darah atau urin agar dokter dapat melihat apakah masalah keringat dan bau badan dipicu dari penyakit aktif seperti infeksi, diabetes, atau hipertiroidisme.

Demi mengatasi keringat berlebih dan bau badan tidak sedap, caranya relatif sederhana. Gunakan deodoran dan antiperspiran yang dijual bebas di pasar.

1. Antiperspiran

Antiperspiran mengandung senyawa berbasis aluminium yang memblokir pori-pori keringat sementara waktu, sehingga jumlah keringat yang mencapai kulit akan berkurang.

2. Deodoran

Deodoran hanya menghilangkan bau, bukan keringat. Umumnya deodoran yang dijual di pasaran berbasis alkohol dan mengubah kulit menjadi asam, sehingga tidak menarik bakteri.

Deodoran juga mengandung wewangian parfum yang berfungsi menyamarkan bau badan.

Jika antiperspiran biasa tidak dapat mengatasi masalah keringat, kita dapat meminta antiperspiran resep dari dokter.

Antiperspiran resep adalah cairan kuat yang dapat menyebabkan kulit merah, bengkak, dan gatal pada sebagian orang.

Baca juga: Bau Badan Mengganggu? Coba Bahan Alami untuk Mengusirnya

Jika kita mengalami iritasi akibat penggunaan antiperspiran resep, segera bilas tubuh dengan air.

Mengubah gaya hidup

Selain dua cara di atas, ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengurangi keringat dan bau badan, yakni mengubah gaya hidup.

1. Rajin mandi

Mandilah secara teratur dan menggunakan sabun antibakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri pada kulit.

2. Memilih pakaian yang cocok

Dalam memilih pakaian harian, pilih bahan alami seperti katun, wol, dan sutra agar kulit dapat bernapas.

Saat berolahraga, gunakan pakaian berbahan kain sintetis untuk menghilangkan kelembapan di kulit.

3. Latihan relaksasi

Latihan seperti yoga dan meditasi akan membantu kita mengendalikan salah satu pemicu keringat, yakni stres.

4. Mengubah pola makan

Minuman berkafein dan makanan pedas atau berbau tajam dapat membuat kita berkeringat lebih banyak dan menghasilkan bau badan yang lebih kuat.

Cobalah mengurangi makanan-makanan tersebut agar masalah keringat dan bau badan tidak lagi menghantui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com