"Hal ini mengakibatkan -mungkin, dibutuhkan waktu lebih lama untuk memproses semua detail itu, yang terkadang dapat disalahartikan sebagai rasa malu,” ujar Bjelland.
Selanjutnya, jika kita sudah mengetahui seperti HSP, bagaimana dengan empath?
“Empath seperti spons emosional; mereka merasakan segalanya,” ujar psikiater dan penulis The Empath's Survival Guide yang berbasis di Los Angeles, AS, Judith Orloff.
Seorang empath juga secara intuitif merasakan apa yang terjadi pada orang lain sekaligus menyerap emosi itu
Untuk mengetahui apakah kita merupakan seorang empath atau tidak, kenali ciri-cirinya, berikut ini.
Tanpa tanda-tanda di atas pun, seseorang sebenarnya punya kemampuan untuk merasakan empati, tepatnya saat hati terenyuh saat melihat seseorang yang kesakitan.
Baca juga: Pentingnya Pendidikan Reproduksi bagi Anak Laki-Laki Agar Punya Empati
Kendati demikian, seorang empath biasanya akan sangat ingin membantu sesorang, sehingga perasaannya sendiri ikut tersakiti.
“Mereka merasakan tanggung jawab moral untuk menjadi martir dan menanggung penderitaan dunia,” ujar Orloff.
Menurut Dr Orloff, seorang empath nampak memiliki “tanda tak terlihat” yang menunjukkan bahwa ia selalu ingin membantu semua orang.
Orang empath pun membuat dirinya menjadi tempat bercerita bagi banyak orang.
Seorang empath juga sebenarnya tahu kalau ia perlu menetapkan batasan, namun sulit karena ia khawatir mengecewakan seseorang yang membutuhkan.
Menurut Bjelland, empath dan HSP sebenarnya terkait. Sebab, semua empath adalah seorag HSP, meski tak semua HSP adalah empath.
Sementara itu, Dr Orloff mengatakan, empath memang membawa semua atribut HSP dengan intuisi yang lebih berkembang dan kemampuan untuk menyerap emosi.
Seorang HSP akan menyerap banyak informasi dari lingkungan sekitarnya. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas.
Dr Orloff juga mengatakan, seorang empath sering menderita kecemasan, depresi, bahkan kondisi nyeri.