Self healing juga membutuhkan waktu untuk menampakkan hasilnya dan tidak akan memberikan efek secara instan. Jadi penting untuk menjalani prosesnya dengan usaha yang optimal.
Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si menjelaskan self healing sebenarnya merupakan teknik atau intervensi yang dilakukan ketika terjadi masalah atau gangguan psikologis.
Jadi, self healing diperlukan ketika ada pikiran atau perasaan yang mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari.
Baca juga: Mental Care ITS: 3 Cara Self Healing untuk Sembuhkan Luka Batin
“Misalnya, ketika kita merasa segala sesuatunya menjadi membosankan; sering kehilangan konsentrasi; atau kecemasan yang terkadang tidak jelas sumbernya," ujarnya, dikutip dari situs Unair News.
Menurutnya, kita juga bisa mendeteksinya dari sinyal tubuh yang bersifat fisik. Misalnya saja merasa mudah lelah, susah tidur atau keluhan fisik lainnya tanpa penyebab yang jelas.
Self healing bisa dilakukan dengan yoga, meditasi atau aktivitas lain yang berguna memunculkan emosi positif yang akan berdampak pada munculnya hormon endorfin atau sering disebut 'hormon bahagia'.